Lihat ke Halaman Asli

Nahariyha Dewiwiddie

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pembelajar

George Floyd, Papua, dan Menghargai Keberagaman

Diperbarui: 4 Juni 2020   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: The New Yorker

Di tengah pandemi COVID-19, muncul sebuah kejadian yang bikin seisi dunia kaget. 

Iya, kematian pria berkulit hitam di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, yang bernama George Floyd, bukan?

Gara-gara pembunuhan dengan mencekik dengan lutut oleh seorang polisi berkulit putih, demo, kerusuhan, penjarahan, tiba-tiba berbaur jadi satu; meletus ke mana-mana, bahkan sampai penjuru Amerika, juga di negara-negara lainnya. Mereka langsung satu suara; menganggap apa yang dilakukan polisi itu tak ada nilai keadilan sama sekali!

Hmmm, melihat kejadian itu, diriku langsung terbayang pada pelecehan rasial yang dialami para mahasiswa asal Papua, yang tengah menuntut ilmu di Surabaya dan Malang, yang tentu saja menyulut mereka yang tinggal di wilayah Kepala Burung untuk berunjuk rasa, di berbagai kota di Bumi Cenderawasih.

Lha, mengapa diriku sampai membawa-bawa Papua segala?

Pasalnya, mereka itu termasuk dalam golongan Melanesia, sehingga berkulit hitam, 'kan? Sama dengan orang-orang yang berdarah Afro-Amerika. Sayangnya, baik orang Papua maupun Afrika-Amerika, rentan mengalami pelecehan, hanya karena perbedaan ras dan warna kulit!

Buktinya, berdasarkan sejarah Amerika yang telah lalu, bangsa kulit hitam itu dijadikan budak sama orang yang berkulit putih. Yang lebih parahnya lagi, orang-orang Papua dianggap sebagian orang yang tak menyukainya sebagai bangsa m*nyet. Duuh, benar-benar KEJAM!

Namun, bukankah Tuhan menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, dengan segala keberagamannya, agar kita saling mengenal? Bahkan di negeri kita sendiri dan juga Amerika, dimana kedua negara tersebut berisi rakyat yang sangat beragam.

Bedanya, negara Amerika "tercipta" karena kedatangan para pendatang dari hampir seluruh dunia berabad-abad yang lalu, yang mengganggap negeri tersebut memberikan harapan yang lebih baik, karena kemajuannya. Bandingkan dengan Indonesia, yang keragamannya dibentuk setelah leluhurnya beradaptasi lama di seantero Nusantara selama ribuan tahun!

Lagian, orang-orang yang berkulit hitam, justru membuat populasi suatu negeri jadi berwarna, malah. Tambah lengkap!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline