Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

George Floyd, Papua, dan Menghargai Keberagaman

3 Juni 2020   06:11 Diperbarui: 4 Juni 2020   07:27 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The New Yorker

Di tengah pandemi COVID-19, muncul sebuah kejadian yang bikin seisi dunia kaget. 

Iya, kematian pria berkulit hitam di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, yang bernama George Floyd, bukan?

Gara-gara pembunuhan dengan mencekik dengan lutut oleh seorang polisi berkulit putih, demo, kerusuhan, penjarahan, tiba-tiba berbaur jadi satu; meletus ke mana-mana, bahkan sampai penjuru Amerika, juga di negara-negara lainnya. Mereka langsung satu suara; menganggap apa yang dilakukan polisi itu tak ada nilai keadilan sama sekali!

Hmmm, melihat kejadian itu, diriku langsung terbayang pada pelecehan rasial yang dialami para mahasiswa asal Papua, yang tengah menuntut ilmu di Surabaya dan Malang, yang tentu saja menyulut mereka yang tinggal di wilayah Kepala Burung untuk berunjuk rasa, di berbagai kota di Bumi Cenderawasih.

Lha, mengapa diriku sampai membawa-bawa Papua segala?

Pasalnya, mereka itu termasuk dalam golongan Melanesia, sehingga berkulit hitam, 'kan? Sama dengan orang-orang yang berdarah Afro-Amerika. Sayangnya, baik orang Papua maupun Afrika-Amerika, rentan mengalami pelecehan, hanya karena perbedaan ras dan warna kulit!

Buktinya, berdasarkan sejarah Amerika yang telah lalu, bangsa kulit hitam itu dijadikan budak sama orang yang berkulit putih. Yang lebih parahnya lagi, orang-orang Papua dianggap sebagian orang yang tak menyukainya sebagai bangsa m*nyet. Duuh, benar-benar KEJAM!

Namun, bukankah Tuhan menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, dengan segala keberagamannya, agar kita saling mengenal? Bahkan di negeri kita sendiri dan juga Amerika, dimana kedua negara tersebut berisi rakyat yang sangat beragam.

Bedanya, negara Amerika "tercipta" karena kedatangan para pendatang dari hampir seluruh dunia berabad-abad yang lalu, yang mengganggap negeri tersebut memberikan harapan yang lebih baik, karena kemajuannya. Bandingkan dengan Indonesia, yang keragamannya dibentuk setelah leluhurnya beradaptasi lama di seantero Nusantara selama ribuan tahun!

Lagian, orang-orang yang berkulit hitam, justru membuat populasi suatu negeri jadi berwarna, malah. Tambah lengkap!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun