Lihat ke Halaman Asli

Devina Meliani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Ingin Menjadi Penulis Multiplatform? Berikut Prinsipnya!

Diperbarui: 28 September 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pexels

Penulisan multiplatform menarik untuk dikulik lebih dalam terutama pada platform digital.

Hidup di era digital dimana berbagai aktivitas sudah mengalami proses digitalisasi, menulis pada multiplatform menjadi pilihan yang tepat bagi para amatir.

Sebelum menulis, seorang penulis harus memahami terlebih dahulu beberapa prinsip penulisan dan hal-hal penting lainnya. Oleh karena itu literasi pada informasi perlu diperkuat sebelum mulai menulis.

Menurut Blakesley dan Hoogeven, literasi informasi adalah suatu kemampuan untuk mengevaluasi, menyatukan, dan "repurpose" informasi.

Repurpose yang dimaksud adalah proses merevisi suatu materi dengan harapan materi tersebut dapat lebih fokus pada satu tujuan dan dapat mencapai target audiens yang tepat.

Jika anda pernah menulis cerita pendek dalam naskah cetak lalu mengubahnya ke bentuk platform digital beserta tambahan gambar, audio bahkan video, artinya Anda telah melakukan repurpose pada tulisan Anda.

Berikut adalah hal-hal penting yang seringkali terlewatkan sebelum menulis:

  • Keakuratan informasi
  • Kegunaan informasi
  • Isi informasi
  • Makna informasi
  • Kemudahan akses referensi
  • Kemudahan informasi untuk diingat
  • Dampak informasi
  • Manfaat informasi

7 Prinsip Penulisan Web

Setelah menerapkan hal-hal tersebut, Anda masih harus memperhatikan prinsip-prinsip penting dalam menulis web.

Blakesley dan Hoogeven menyebutkan tujuh prinsip penulisan yang harus anda ketahui sebelum menulis pada multiplatform, berikut isinya:

  • Gunakan judul atau deskripsi tautan dengan tepat dan jelas.

Pilih kata-kata yang ringan sehingga mudah dipahami oleh pembaca namun tetap memiliki isi yang berbobot.

Judul yang digunakan harus sesuai dengan isi tulisan, usahakan memberi judul yang singkat namun dapat memberikan gambaran terhadap keseluruhan isi tulisan.

Pembaca digital cenderung menyukai judul yang singkat dan tidak bertele-tele namun memiliki makna yang tepat.

  • Letakkan topik pembahasan utama pada awal paragraf atau kalimat (front-loading).

Hal ini berguna untuk mengatasi tipe pembaca yang gemar untuk meloncati beberapa paragraf atau bahkan hanya membaca pada paragraf utama.

Selain itu, dengan adanya topik utama pada awal paragraf akan lebih menarik pembaca untuk dapat membaca keseluruhan tulisan.

  • Pastikan satu paragraf memiliki satu gagasan utama

Ini akan membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca tiap paragraf sehingga mengurangi kemungkinan meloncat paragraf.

  • Hindari bahasa gaul atau jargon

Pengunaan bahasa yang tidak sesuai dengan KBBI dapat memberikan makna yang berbeda bagi pembacanya.

Perlu diingat pembaca digital berasal dari berbagai macam usia sehingga penggunaan bahasa gaul dapat memberikan kesalahpahaman bagi pembacanya.

  • Gunakan kata yang sering digunakan (umum)

Kata-kata yang ringan dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari akan mudah dipahami oleh pembaca dari segala usia dan menghindari adanya kesalahpahaman dalam memaknai suatu informasi.

  • Utamakan kata kerja aktif dibanding kata pasif

Penggunaan kata kerja aktif akan memberikan kesan persuasif bagi pembacanya sehingga dapat menarik minat baca.

  • Hindari struktur kalimat yang rumit

Struktur kalimat yang bertele-tele akan terkesan membosankan sehingga pembaca akan sulit mencerna informasi dari tulisan tersebut.

Sebagai penulis, pertimbangkan untuk menerapkan prinsip serta hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam tulisan Anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline