Lihat ke Halaman Asli

Deril Rahmadita

Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Cuaca yang Menjadi Faktor Penurunan Harga Pasar Burung Kenari

Diperbarui: 27 Oktober 2020   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: mavikurrohman)

Beberapa bulan sebelumnya, harga pasaran burung Kenari mengalami kenaikan yang drastis dan banyak peminatnya meskipun ditengah pandemi seperti ini. Namun belakangan ini, pasaran burung Kenari mengalami penurunan karena disebabkan oleh faktor cuaca.

Ketika musim hujan tiba, pasaran burung Kenari pasti mengalami penurunan dikarenakan sulitnya produk pada burung Kenari tersebut. Berdasarkan keterangan dari Bapak Baihaki, peternak burung Kenari asal Dampit Kabupaten Malang, saat ini lumayan menurun angka penyetoran dan peminat burung Kenari yang datang kepada dirinya dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Musim hujan yang menjadi salah satu faktor turunnya harga pasaran burung Kenari. Dikarenakan burung Kenari ini termasuk burung yang perawatannya harus terkena panas setiap hari. Berbeda dengan burung lainnya yang tahan akan cuaca apapun". Terang Baihaki dikediamannya, Senin 26/10/2020.

Meskipun terkendala musim hujan, Baihaki tetap telaten merawat burung Kenarinya dengan sering memberi makanan penambah secara rutin seperti telur puyuh, sawi, dan apel.

Dengan sulitnya beternak burung Kenari dan harga yang dapat dikatakan seimbang, membuat Baihaki tetap tekun dalam mengolah usaha burung Kenari ini untuk dijadikan tambahan ekonomi setiap harinya, karena usaha burung Kenari ini hasilnya sangat lumayan sebagai tambahan kebutuhan keluarga. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline