Lihat ke Halaman Asli

Dera Haluer

Pujangga Gadungan

Meraba Waktu

Diperbarui: 11 Januari 2023   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai Kita, yang bertemu sebagai teman, berpisah sebagai mantan

Wahai Kita, yang menyuka karena bunga asmara, membenci karena duri cerita

Wahai Kamu, yang lebam terbungkam diam, termurung jauh di dalam relung

Wahai Kamu, yang sedih tertindih perih, terluka ditampar duka

Wahai Aku, yang bodoh pernah bertindak ceroboh, terciut karena nyali pengecut

Wahai Aku, yang tertawa penuh kecewa, merutuk jiwa pengecut yang pernah menjelma

Penulis terkaku dan tak tahu, kenapa manis dan pahit kenangan itu terus mengganggu?

Pun rindu yang tak henti-henti, seolah menuntut "Aku" meraba sang waktu.

Source: Blog of Perekah-Kata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline