Lihat ke Halaman Asli

HIPDUT : Revolusi musik skena Jakarta

Diperbarui: 23 September 2025   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Revolusi musik skena jakarta adalah transformasi dan perkembangan signifikan, khususnya pada awal 20-21 an, skena musik di Jakarta sangat dipengaruhi oleh genre seperti garage rock, rock alternatif, dan dangdut. Skena musik ini terus berevolusi hingga pada tahun 2024 mengalami perpaduan yang menarik yakni HIPDUT (Hip Hop Dangdut).

          Di tengah hiruk-pikuk industri musik digital, skena musik Jakarta justru mengalami kebangkitan baru dengan munculnya nama-nama baru yang mampu memikat hati generasi muda saat ini. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Naykilla, Tenxi dan Jemsii.

           Revolusi musik Hipdut di Jakarta merupakan fenomena baru yang menggabungkan dua genre populer, yaitu HIP HOP dan DANGDUT, yang berhasil mengubah musik modern di ibu kota dan memberikan warna tersendiri bagi skena musik muda. Musik Hipdut ini mulai booming pada akhir tahun 2024 dengan lagu-lagu hits dari para artis muda seperti Naykila dan Tenxi yang tidak hanya viral di platform digital tetapi juga mendapatkan perhatian luas dari masyarakat.

          Hipdut lahir dari kreativitas para musisi yang mencoba menggabungkan ritme dinamis dan rap khas hip hop dengan ciri khas vokal dan irama musik dangdut tradisional. Musik ini merepresentasikan pergeseran budaya yang mengakomodasi ragam selera dan mengikis batas genre musik klasik yang selama ini eksis. Revolusi ini merupakan bentuk adaptasi budaya lokal dengan pengaruh global, menciptakan identitas baru bagi generasi muda Jakarta dan Indonesia secara umum.

          Naykila dan Tenxi adalah salah satu pelopor genre ini dengan lagu-lagu seperti "Garam dan Madu" dan "Kasih Aba Aba" yang tampil dengan beat enerjik, lirik yang relatable, dan perpaduan vokal yang menarik. Lagu-lagu mereka mengalami popularitas besar melalui platform seperti YouTube dan TikTok, yang mempercepat penyebaran musik Hipdut dan menjadikan genre ini sebagai tren sekaligus simbol perlawanan kreatif terhadap musik mainstream konvensional. "Ga akan mau ngelepasin musik dari kehidupan gue, jadi ya pengen tetap disini sampai kapanpun karena ini salah satu pelepasan energi-energi dari rutinitas lainnya (pulang kuliah) biar tetap waras."Ucap mahasiswa uin sunankalijaga.


         Revolusi skena musik Hipdut di Jakarta bukan hanya soal suara dan gaya, tetapi juga tentang semangat baru dalam berkarya. Musik skena ini juga menggambarkan realitas anak muda yang mencari pelarian dari rutinitas harian. Dengan Hipdut, keduanya bersatu menciptakan sesuatu yang segar, inklusif, dan kalcer.


          Peran media sosial dan platform streaming juga sangat penting dalam revolusi ini. Mereka memberi ruang bagi musisi Hipdut untuk langsung berinteraksi dengan penikmat musik, serta membangun komunitas dan budaya penggemar yang solid. Revolusi ini pun membuka peluang baru bagi kolaborasi kreatif, dan semakin memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat perkembangan musik urban dan karya inovatif Indonesia.

          Secara keseluruhan, revolusi musik Hipdut di Jakarta melalui karya Naykila dan Tenxi menandai babak baru dalam sejarah skena musik Indonesia yang lebih dinamis dan multikultural, serta mencerminkan jati diri generasi muda yang semakin global namun tetap punya akar budaya lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline