Lihat ke Halaman Asli

BPS: Tingkat Kemiskinan Terendah, Jokowi Cetak Sejarah

Diperbarui: 17 Juli 2018   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi kemiskinan di  Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Selama kepemimpinannya, kemiskinan turun hingga tinggal satu digit.

Menurut Badan Pusat  Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 ada  sebanyak 25,95 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar  633,2 ribu orang, dari yang sebelumnya tercatat sebesar 26,58 juta orang  pada September 2017.

Angka tersebut jauh berkurang bila  dibandingkan jumlah kemiskinan pada awal pemerintahannya. Pada Maret  2014, BPS menyatakan jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28  juta orang, atau sekitar 11,25%.

Dengan angka tersebut,  kemiskinan di Indonesia kini tercatat paling terendah dalam sejarah  sejak Reformasi. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan.

Penurunan  angka kemiskinan itu terjadi karena beberapa sebab, diantaranya,  inflasi umum dalam periode tersebut yang sebesar 1,92 persen, lalu  rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk rumah tangga pada 40  persen lapisan terbawah yang tumbuh 3,06 persen, serta bantuan sosial  tunai dari pemerintah yang tumbuh 87,6 persen pada triwulan I 2018.

Selain  itu, kemiskinan bisa turun juga karena program beras sejahtera dan  bantuan pangan non tunai pada triwulan I 2018 yang tersalurkan sesuai  jadwal juga bisa dikatakan sebagai indikator positif. Di samping, nilai  tukar petani pada Maret 2018 yang berada di angka 101,94.

Menurut  data BPS, penurunan kemiskinan hampir terjadi di seluruh pulau di  Indonesia. Apabila dirinci lebih lanjut, penduduk miskin paling banyak  masih terdapat di Pulau Jawa dengan jumlah 13,34 juta jiwa (8,94  persen).

Dengan perekonomian global yang masih belum stabil,  kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam menurunkan angka kemiskinan  patut diapresiasi.

Adanya penurunan angka kemiskinan di era  Presiden Jokowi menjadi indikator bahwa program-program pemerintahan  berjalan dengan baik. Hal itu mendorong adanya peningkatan taraf hidup  masyarakat dan mengurangi kemiskinan.

Selain itu, keterangan di  atas juga menjadi sinyal bahwa usaha pemerataan pembangunan yang diusung  pemerintahan Presiden Jokowi juga menunjukkan hasil yang positif.  Terbukti dengan penurunan angka kemiskinan secara merata di seluruh  daerah.

Kita tentunya sangat bangga dengan hasil kerja seperti di  atas. Telah lama kita mendambakan kepemimpinan nasional yang  benar-benar mau bekerja dan berpihak pada rakyat, dan kini kita telah  memilikinya.

Semoga prestasi dan kemajuan ini terus berlanjut, setidaknya hingga 2024 mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline