Lihat ke Halaman Asli

Dedy Gunawan

Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Buku Berjenjang Dukung Gerakan Literasi Sekolah

Diperbarui: 30 Maret 2016   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Direktur Misi USAID Andrew Sisson secara simbolis menyerahkan hibah 1,1 Juta Buku Bacaan Berjenjang kepada Plt. Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala BAPPED Provsu Arsyad di SD Negeri 0608043 Medan Barat, Rabu (30/3)."][/caption]HIBAH buku bacaan berjenjang dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sangat mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kemendikbud membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar tujuan gerakan literasi menyebar ke seluruh sekolah di Indonesia. "Program USAID PRIORITAS secara tidak langsung telah mendukung implementasi pendidikan yang tertuang di dalam RPJMN dan Renstra Kemendikbud 2015-2019,” terang Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Kemendikbud Drs. Wowon Wirdayat, M.Si dalam kegiatan hibah 1,1 Juta Buku Bacaan Berjenjang di Provinsi Sumatera Utara dari USAID, Medan, Rabu (30/3).

Direktur Misi USAID Andrew Sisson mengatakan pihaknya melalui Program USAID  PRIORITAS sedang fokus mendukung peningkatan keterampilan membaca untuk siswa kelas awal (kelas 1-3 SD) di 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Dukungan itu diwujudkan melalui hibah 1,1 juta Buku Bacaan Berjenjang.

 Buku ini akan didistribusikan ke lebih dari 1.800 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. “Buku-buku ini akan membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca dan kenikmatan membaca. Semakin baik kemampuan membaca seorang siswa, semakin besar kemampuan belajar siswa tersebut. Lebih dari 190.000 siswa di Sumatra Utara akan menerima manfaat dari dukungan ini, “ terangnya.

Lebih lanjut Andrew Sisson mengatakan, Program USAID PRIORITAS juga telah menyediakan dukungan teknis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen di lebih dari 3.000 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, dan telah melatih lebih dari 12.100 pendidik dan non pendidik di seluruh Indonesia.

Pemerintah lokal telah menerima dukungan untuk koordinasi, perencanaan dan pendanaan jasa pendidikan, terutama dalam mengatur penataan dan pemerataan guru.

Kepala BAPPEDA Provinsi Sumut Arsyad Lubis berterima kasih dengan hibah buku dari USAID. Bersama-sama dengan pemerintah daerah, Pemprovsu akan mendorong pemanfaatan buku itu seoptimal mungkin.  “Sebagai pemerintah, pendidik, masyarakat dan orangtua,  tugas kita adalah membantu anak-anak kita untuk berhasil di masa depan. 

Untuk itu kita harus terus bekerja keras untuk memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak bangsa kita. Tugas ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Butuh kerjasama dari semua pihak termasuk dukungan dari lembaga berpengalaman seperti USAID PRIORITAS,” tegasnya.

Di Sumut program ini bekerja di 15 kabupaten dan kota (Medan, Langkat, Binjai, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) serta dua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK): Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UIN SU).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline