Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Sepasang Kelinci Penggoda

Diperbarui: 9 Mei 2021   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelinci penggoda. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

Fajar menyingsing, menyambut hari baru. Bintang timur masih berpendar terang, saat seorang pemuda melintasi pegunungan yang remang -- remang. Dia berjalan lewat jalan setapak, dan di kanan -- kirinya banyak semak tumbuh.

Saat ia menuruni jalan itu, tiba -- tiba ia mendengar suara dari balik semak itu.

"Kresek.. Kresek.."

Si pemuda awalnya mengabaikan suara itu, tapi sepertinya suara itu mengikutinya.

Karena tak enak dengan perasaannya, ia mengambil tombak dari balik punggungnya, lalu ia mengendap -- endap menuju semak itu, ingin menangkap basah si penguntit.  Ia kaget, karena yang ia temukan ternyata seekor kelinci berwarna putih lembut.

"Aku kira babi atau siapa.. ternyata makhluk imut ini yang membuntutiku."

Saat si pemuda akan berjalan lagi, si kelinci menyahut, "Siapa yang imut?"

Si pemuda kaget dan menoleh, "Wah, selain imut bisa bicara juga!"

Si kelinci berlari mendekati si pemuda.

"Aku tahu kau membawa sesuatu yang berharga." Kata kelinci itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline