Telaga Menjer, terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, merupakan salah satu destinasi wisata utama dan sumber daya energi yang penting di wilayah tersebut. Berlokasi di kaki pegunungan Dieng, sekitar 12 km di sebelah utara Kabupaten Wonosobo, Telaga Menjer telah menjadi pusat perhatian sebagai sumber daya air yang dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) oleh PLN sejak 1961.
Dengan kapasitas aliran yang menghasilkan 26,4 MW dan 48.000 MWh listrik setiap tahun, Telaga Menjer bukan hanya merupakan aset penting bagi penyediaan energi, tetapi juga menyediakan daya tarik wisata yang signifikan bagi pengunjung dari dalam dan luar negeri. Namun, seperti banyak destinasi wisata lainnya, Telaga Menjer juga menghadapi tantangan dalam pengembangannya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Telaga Menjer adalah adanya praktik pungutan liar atau pungli. Praktik ini tidak hanya merugikan wisatawan tetapi juga meresahkan masyarakat lokal. Pungutan liar di Telaga Menjer mencakup berbagai hal, mulai dari biaya toilet hingga biaya akses ke spot foto. Ini menjadi hambatan serius bagi pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan di daerah tersebut.
Untuk mengatasi masalah pungutan liar dan meningkatkan pengembangan Telaga Menjer sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan, langkah-langkah konkret harus diambil. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk terlibat secara aktif dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata di sekitar Telaga Menjer. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dalam berbagai aspek, mulai dari menjadi pemandu wisata, pengelola warung makan, hingga penyedia jasa transportasi seperti pengemudi mobil Jeep untuk wisatawan.
Selain itu, reformasi dalam pengelolaan tempat pariwisata juga sangat diperlukan. Pengelolaan yang terpusat dan terkoordinasi dengan baik akan membantu mengurangi praktik pungutan liar dan memastikan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan bagi pengunjung. Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk satu badan pengelola yang bertanggung jawab atas semua kegiatan pariwisata di sekitar Telaga Menjer.
Kerjasama dengan pihak swasta juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pengelolaan Telaga Menjer. Melalui kemitraan dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman dalam industri pariwisata, pengelolaan dan pemasaran destinasi wisata dapat ditingkatkan secara signifikan. Pihak swasta dapat membantu dalam memperbaiki fasilitas, meningkatkan promosi, dan mengelola kegiatan pariwisata secara efisien.
Selain itu, penting juga untuk menjalin kerjasama dengan pemilik tanah di sekitar Telaga Menjer. Dengan membangun hubungan yang baik dengan pemilik tanah, akses ke Telaga Menjer dapat ditingkatkan, sehingga wisatawan dapat mengelilingi dan menikmati keindahan alamnya dengan lebih mudah. Hal ini juga akan membantu mengurangi kemungkinan adanya pungutan liar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain mengatasi masalah pungutan liar, penting juga untuk memastikan bahwa masyarakat lokal mendapatkan manfaat ekonomi yang adil dari pariwisata di Telaga Menjer. Ini bisa dilakukan melalui program pengembangan ekonomi lokal, seperti pelatihan keterampilan dan pembukaan peluang usaha bagi masyarakat seperti membuka warung makan, warung minum, membangun restoran di bibir telaga serta memberikan kesempatan kepada anak - anak muda di sekitar berpartisipasi dalam festival seni atau band musik di sekitar telaga pada siang atau malam hari yang semakin menarik wisatawan untuk berkunjung. Serta, mengganti kapal - kapal bambu di Telaga Menjer yang secara keamanan nya kurang. Â Dengan cara ini, masyarakat lokal akan merasa memiliki dan peduli terhadap keberlanjutan dan perkembangan pariwisata di daerah mereka.
Dengan mengkonkretkan langkah-langkah ini secara komprehensif, diharapkan Telaga Menjer tidak hanya menjadi tempat wisata saja, melainkan dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, bermanfaat dan pusat kreativitas bagi masyarakat lokal serta pengunjung. Melalui kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal, Telaga Menjer dapat menjadi contoh yang baik dalam pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI