Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Si Gadis dan Bunga Mawar Ajaib

Diperbarui: 31 Maret 2021   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si gadis dan bunga mawar ajaib. Sumber Ilustrasi: Pixabay

Si gadis sampai di toko bunga. Ia masuk ke dalam kamarnya. Segepok uang dan selembar kertas dari kerajaan ia taruh begitu saja, karena hatinya sedang gundah.

Ia merobohkan dirinya di atas kasur. Mengingat kejadian yang membuatnya kaget dan tak bisa tidur.

Ia pikir, si anak pengacara bukanlah laki-laki yang suka bermain hati dengan perempuan. Bahkan dengar-dengar, orang setampan dia belum punya kekasih.

Jadi saat pengacara muda itu melamarnya, si gadis bukan saja terkejut, tapi rasanya agak tak masuk akal.

Bahkan kalau pun si gadis mau, itu terlalu tiba-tiba. Sekarang bukan waktu yang tepat, pikirnya.

Saat ia asyik berbicara dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba terdengar suara dari dalam lemari. Dari dalamnya terdengar suara seperti menggedor-gedor, tapi tidak keras.

Si gadis terperanjat. Lalu ia bangkit dari kasur dan berjalan menuju lemari. Ia buka perlahan-lahan pintunya, dan dalam sekejap keluarlah setangkai bunga mawar. Ia terpental lalu segera bangkit dan melonjak kegirangan.

"Kau jahat! Kau mengurungku di dalam sana! Aku tak bisa bernapas!" Kata mawar aneh itu.

"Eh.. Kau bikin kaget saja. Maaf maaf.. Aku tak akan menaruhmu di dalam lemari lagi."

"Begitu, dong."

Lalu si mawar meloncat-loncat dan naik ke dekat jendela yang setengah terbuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline