"Aahhh.. Angin ini membuatku hidup lagi," katanya sambil memekarkan kelopaknya.
Lalu ia melompat ke atas kasur. Ia melihat uang dan kertas itu.
"Kau bisa membaca juga?" tanya si gadis.
"Aku sudah bilang kan, kalau kami sama sepertimu. Bisa berjalan, bicara, dan membaca juga."
Lalu ia membaca kertas itu keras-keras.
"Terima kasih telah menata bunga kami. Maaf karena aku tadi menyampaikan perasaanku secara tiba-tiba. Dari Tuan Pengacara Muda."
"Wow! Apa surat ini dari pacarmu?"
"Berikan!" kata si gadis lalu merebut kertas dan uang itu.
"Apa dia tampan?"
"Bukan urusanmu."
"Apa dia kaya dan punya banyak uang?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!