Lihat ke Halaman Asli

Nalar

Diperbarui: 23 November 2020   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika langit runtuh ke bawah lututku
Tanganku gemetar menahan angkasa
Berdoa agar badanku tak rapuh
Sebelum tanah terangkat dari padang kehampaan

Aku berdiri dengan goyah
Diterpa angin ketidakpastian
Sekali sejuk bagai embun pagi
Kadang gersang bagai tinggal di gurun Gobi

Hanya cinta yang mengokohkan
Hanya kasih yang menguatkan
Mereka menemani tiap nafasku
Namun kalian terus membayangi langkahku

Aku menjunjung dunia dengan amat payah
Dengan gerak tertatih yang tak bisa kutolak
Keringatku bagai lautan, asaku tinggal secuil
Namun ku terus mengeja
Aksara alam yang melintas sekelebat

Apakah dunia yang terus berputar?
Atau cuma diriku saja yang digoyang nalar?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline