Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Resi: Revolusi dan Transformasi

Diperbarui: 29 Desember 2022   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Dokpri)

Ini bukan puisi tapi saya namakan RESI (Refleksi Singkat) tentang kehidupan.

Ada saat kita harus dituntun, ada saat kita harus berjalan sendiri.
Ingin terpaku atau hendak melangkah menawarkan suatu pilihan,
di mana setiap pilihan selalu menuntut pertanggungjawaban
dari setiap pribadi yang memilih.

Sekalipun Chairil Anwar mengatakan bahwa
nasib adalah kesunyian masing-masing.
Tetapi, jika duduk adalah pengecualian bagi melangkah,
duduk dan berpikir adalah substansi bagi perubahan.
Revolusi tidak akan dimulai ketika kesadaran memilih dipenjara.

Walaupun demikian, kesadaran bukan titik akhir menuju sebuah transformasi.
Jika ada yang melihat seorang sedang tidur lalu berkata
"jangan ganggu dia, biarkan ia tidur, barangkali ia sedang bermimpi
tentang suatu hal yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik".

Mungkin Khalil Gibran akan menganjurkan
"jangan biarkan ia bermimpi tentang perubahan,
tetapi bangunkan dan ajaklah ia duduk dan berdiskusi tentang perubahan.
Siapa tahu dia dapat berubah menjadi lebih baik
karena mendapat inspirasi dari perbincanganmu".

Tetapi aku akan berkata kepadanya
"ajaklah orang itu melakukan sesuatu
yang dapat membuatnya berubah".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline