Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Pak Sirait, "Doktor" Peraih Kalpataru yang Tak Pernah Kuliah

Diperbarui: 23 April 2019   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bersama Pak Marandus Sirait (dok Nur Terbit)


Tak pernah duduk di bangku kuliah tapi bisa meraih "doktor". Pintar bermain musik tapi malah jadi "insinyur" pertanian. Bahkan meraih Kalpataru, penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup.

 

Apa iya bisa?

Jawabnya: "Bisa!", dan itulah yang terjadi dan dialami sendiri oleh Marandus Sirait

Saya memanggilnya "Pak Sirait", meski seorang saudara dekatnya menyarankan, agar saya memanggilnya "Bapak Sirait".

Kedengarannya gak sopan, songong, katanya. Lalu kami berdua tertawa. Berikut petikan perbincangan saya dengan Pak Sirait, usai berbagi pengalaman di acara bertema "Andaliman, Cita Rasa Danau Toba". Acara ini digelar Yayasan DR Sjahrir, di Jakarta, awal April 2019.

Bisa diceritakan perjalanan hidup Pak Sirait?

Sebagai anak muda, saya juga pernah ingin kuliah di Medan, begitu tamat SMA. Tekad saya sudah bulat. Namun nasib berkata lain. Cita-cita itu kandas. Hutan milik keluarga kami di kampung, gagal dibeli orang, padahal rencananya dari penjualan hutan itu untuk biaya kuliah.

Bagaimana bisa meraih gelar "doktor"?

Hahaha...saya diundang salah satu perguruan tinggi negeri. Diminta memberi presentasi tentang tanaman dan lingkungan hidup. Setelah itu diberi penghargaan. Yang ngasih penghargaan, ya Pak Rektor. Makanya saya diledekin, gak pernah kuliah, tapi dapat gelar dokor hehe..

Setelah itu?

Saya lalu beralih jadi guru musik bermodal bakat bermain musik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline