Sejak kecil saya hobi membaca. Mungkin efek lingkungan yang membuat saya seperti itu.
Dulu saya suka berteman dengan anak-anak yang lebih besar. Dua hingga lima tahun di atas saya. Dan, hampir semua dari mereka hobi membaca.
Mereka biasanya membaca buku cerita anak, legenda, majalah, komik, hingga novel. Saya si "anak bawang" biasanya suka ikut-ikutan.
Terlebih di rumah kakek saya juga dulu menumpuk majalah si Kuncung hingga majalah Sunda. Lupa namanya. Majalahnya berbentuk buku. Halamannya lumayan tebal. Biasanya dibagikan ke guru atau kepala sekolah.
Isinya ada banyak kegiatan pendidikan dalam bahasa Sunda. Beberapa halaman berisi cerita pendek, carpon, dan cerita bergambar.
Saya biasanya hanya membaca carpon dan cerita bergambar. Cerita-ceritanya lumayan menarik. Suka ada plot twist-nya walaupun mengenai cerita sehari-hari.
Beranjak besar, orang tua membelikan saya majalah Bobo hingga Aku Anak Saleh secara berkala.
Semakin besar, minat membaca saya semakin tidak terbendung. Apalagi teman-teman saya begitu baik Mereka suka meminjamkan buku, majalah, hingga komik yang mereka miliki.
Selain itu, ada perpustakaan sekolah, yang secara leluasa buku-bukunnya dapat dipinjam ke rumah atau malah dibaca di tempat.
Suka membaca mengantar saya menjadi suka menulis. Awalnya, efek tidak puas dengan ending cerita yang saya baca. Lama-kelamaan menjadi suka menulis berbagai hal.