Momen berbuka puasa di bulan suci ramadan menjadi sesuatu yang sangat dinantikan, terlebih kaum muslim di seluruh dunia. Pada umumnya, orang-orang akan melepas dahaga setelah seharian berpuasa dengan mengkonsumsi yang segar-segar seperti berbagai olahan es.
Olahan es menjadi salah satu minuman favorit yang banyak diincar warga, terutama disaat berbuka puasa. Beberapa orang beranggapan bahwa dengan mengkonsumsi es saat berbuka puasa bisa menjadikan tubuh terasa lebih segar. Tapi, nyatanya minum es saat berbuka puasa bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.
Hal demikian terjadi padaku, seringkali setelah minum es, badan bukannya bugar malah sebaliknya (dibikin tepar) - lemas dan tak berdaya. Kesegaran yang dijanjikannya ternyata hanya manipulasi semata.
Menurut para pakar, es juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Suhu dingin pada es dapat menghambat aktivitas enzim dan asam lambung yang bisa mengganggu proses pencernaan. Ia juga dapat memicu penyakit tertentu, apalagi jika olahan es tersebut mengandung kadar gula yang tinggi. Selain itu juga es dapat menyebabkan kembung, serta bisa menimbulkan sakit bagi gigi dan tenggorokan.
Pengalaman yang aku rasakan saat mengkonsumsi es ketika berbuka puasa (tanpa didahului meminum air hangat ataupun air biasa) tubuh menjadi lemas, loyo, dan tidak bersemangat. Energi yang diharapkan akan bertambah justru makin menciut, akibatnya aktivitas ibadah di bulan ramadan menjadi terganggu. Mau sholat jadi malas karena badan jadi terasa berat, ditambah rasa kantuk turut menyerang. Nafsu makan pun menjadi berkurang, bahkan sering kali tidak makan sampai larut malam - terkadang hanya makan di saat santap sahur saja. Padahal tubuh juga butuh asupan makanan dan minuman bergizi lainnya untuk menopang keseimbangan.
Kendati demikian, bukan berarti kita tidak diperbolehkan mengkonsumsi es, hanya saja perlu perhatian, jangan sampai berlebihan mengkonsumsinya apalagi menjadikan es sebagai minuman utama.
Hadirnya ramadan menjadi kesempatan bagi kita untuk berlomba-lomba mendekatkan diri pada Allah, sebagai momen untuk berbenah (introspeksi diri) dengan melakukan hal-hal baik dan beribadah sebanyak mungkin. Ladang pahala ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena pahala di bulan ini berkali-kali lipatnya. Oleh karenanya kesehatan dan kebugaran tubuh harus terus diperhatikan. Ingat, sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI