Lihat ke Halaman Asli

Terselubung yang Terang

Diperbarui: 4 Maret 2025   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pecandu Sastra (Diambil melalui Redmi Note 8 Pro)

 

Terselubung yang Terang

Cahaya masih membentang gagah
Tapi langit sudah bergemuruh
Tak ada awan hitam
Langit masih terang
Ilalang telah menguning
Lampu kuning belum menyala

Aku masih di sini
Dalam balutan terang yang malang
Kau masih sibuk berkidung
Menyanyikan lagu kesakitan
Yang menyeretku masuk dalam kutukan
Lewat sapaan yang mengecewakan
Mengecap kembali rasa yang tabu untuk kuingat

Aku tak pernah menunggumu kembali
Mengundang tetesan hujan
Biarkan saja langit bergemuruh
Selama terang masih berpihak,  walau dalam kesakitan

Air mataku tak perlu dibasuh
Aku sudah cukup kuat menerima kemalangan
Tak perlu khawatir
Kamu hanya perlu pergi
Jangan pernah kembali
Biarkan saja aku bernaung bersama terang yang malang

Tulang Bawang

Mendaki Puncak Senja

Tinggi menjulang dirimu
Bagaimana bentuk Awan Kelabu
Dari jauh bagai mengambang
Indah terpesona semua Insan

Gunung yang sangat tinggi
Ingin sekali aku mendaki
Pasti kakiku letih
Jika tidak terlatih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline