Lihat ke Halaman Asli

Cipunk AlGhofur

Selalu ada jalan disetiap kemauan

Cerpen | Harapan di Atas Harapan

Diperbarui: 15 Juni 2019   04:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Harap pengharap dan harapan mereka saling beradu di telinga Jaka. Pemuda yang sekarang sedang mengalami kebimbangan akan perasaan yang entah seperti apa bila diuraikan. Ia sering kali tertawa namun seketika diam tanpa kata, entah apa yang Ia pikirkan. Hati dan pikirannya tak selaras, Ia cemas akan harapannya kepada Wati wanita yang sangat Ia cintai dan kasihi tak berakhir seperti yang Ia perhitungkan.

Wati si gadis pujaan hati yang Ia cinta karna satu tempat kerja ternyata sudah ada yang punya. Namun nyatanya Wati masih memberikan kesempatan kepada Jaka untuk membuktikan keseriusannya. Jaka pun gembira bukan kepalang. Ia seperti mendapat suntikan semangat untuk mengarungi hari.

Hari demi hari berlalu, satu tahun sudah jaka dan Wati menjalin asmara. Jaka yang semakin yakin kepada wati mulai merasa bahwa dirinya harus bisa menghalalkannya. Karna jaka merasa untuk apa berlama-lama bersama tanpan ikatan yang ada. Jaka tidak suka berpacaran, Dia berprinsip kalo suka sama suka kenapa tidak untuk hidup bersama. 

Hingga suatu hari selepas kerja Jaka bertanya kepada Wati

"Yank, panggilan mesra Jaka pada Wati."

"Dalem sayang, Wati menjawab dengan manjanya,"

"Aku mau bertanya sesuatu sama kamu, boleh ?," ucap Jaka meminta ijin.

Dengan wajah heran Wati menjawab," Iya, ada apa?".

"Kamu benar sayang aku ?", tanya jaka.

"Emang kenapa ?", Wati heran.

"Kalo kamu beneran sayang, kamu mau tidak nikah sama aku ?", Jaka coba mencari keyakinan Wati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline