Seperti yang kita ketahui, orang tua merupakan pondasi anak-anak dalam memulai kehidupan. Mereka bertanggung jawab penuh atas anak-anak mereka. Kita terlahir dengan keadaan suci bersih tanpa ada bekal untuk hidup didunia sedikitpun. Banyak yang belum kita ketahui, seperti bagaimana cara makan, memakai baju, dan masih banyak lagi. Semakin besar kita juga perlu bersosialisasi dengan orang lain. Disitulah peran orang tua sangat dibutuhkan. Sedari anak atau bayi masih berada di dalam perut seorang ibu, hendaknya bayi tersebut selalu diajak berbicara sehingga bayi akan mudah merespon saat sudah terlahir didunia. Meskipun bayi belum bisa merespons secara verbal, interaksi sejak dini sangat vital untuk perkembangan otaknya. Selain berbicara, menatap mata bayi dan memberikan ekspresi wajah yang beragam (senyum, terkejut) hendaknya dilakukan untuk merangsang perkembangan emosional dan sosialnya. Kemudian memberikan sentuhan, pijatan, dan pelukan hangat. Sentuhan membantu melepaskan hormon yang mengurangi stres pada bayi dan memperkuat ikatan emosional.
Saat usia sudah mulai bertambah, hendaknya orang tua mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan tidak manja. Hal tersebut merupakan tujuan utama parenting yang berorientasi pada masa depan anak. Intinya adalah memberikan cinta dan dukungan yang cukup, tetapi juga batasan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk gagal. Hal tersebut sangat penting sebagai bekal anak dimasa depan. Kita tidak tau apa dan bagaimana kehidupan kita dimasa depan, apa yang ingin anak lakukan dan impikan. Dan sebagai orang tua, hendaknya memberikan pelajaran dan bekal agar anak bisa menemukan jalannya.
Namun, diera sekarang banyak anak yang dimanja oleh para orang tua. Sedari kecil banyak orang tua yang meninggalkan anak demi mengejar finansial untuk mencukupi kebutuhan dan fasilitas sang anak. Dengan begitu, mereka meninggalkan peran orang tua yang sangat penting untuk tumbuh dan kembang anak. Akibatnya, banyak anak yang tidak terkontrol saat sudah menginak usia remaja atau bahkan pasa saat Sekolah Dasar. Ada tipe anak yang semena-mena terhadap orang lain dan ada juga tipe yang sangat pemalu dan lemah mental. Ini merupakan akibat dari hilangnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak. Hal tersebut tidak hanya merugikan diri pribadi anak, tetapi juga merugikan teman-temannya. Sebagai contoh anak yang terlalu dimanja akan ketergantungan dengan orang tua atau seseorang yang selalu mendampinginya. Mereka akan susah berinteraksi dengan orang lain atau dengan teman baru pada saat masuk sekolah. Banyak dari mereka yang merasa terbully karena merasa terganggu dengan cara bermain teman sebayanya, bahkan sampai membulkan permasalahan dengan para orang tua.
Dengan demikian, peran atau parenting orang tua sangat penting dalam tumbuh dan kembang anak. Mempelajari dan menerapkan Parenting (pola asuh) yang baik adalah salah satu investasi terbesar orang tua bagi masa depan anak dan keharmonisan keluarga. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga orang tua itu sendiri. Parenting yang baik adalah tentang membentuk anak yang cerdas secara emosional dan siap menghadapi hidup, serta membangun keluarga yang hangat dan sehat secara mental.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI