Tahukah Anda kalau di Jambi terdapat kompleks candi Buddhis terluas di Asia Tenggara yang bahkan melebihi luas candi Borobudur?
Di dekat tepi Sungai Batanghari, tersimpan harta karun yang berisikan kisah sejarah mengenai perkembangan pendidikan dan agama di Nusantara. Harta karun tersebut ialah Candi Muaro Jambi yang bukan sekadar peninggalan peradaban jaman dahulu kala, namun juga sebagai saksi bisu peradaban era Kerajaan Sriwijaya yang menjadikan Nusantara jalur penting perdagangan dunia.
Artikel ini akan mengajak anda menelusuri makna, budaya, sejarah, sekaligus keunikan Candi Muaro Jambi yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri.
A. Sejarah dan Budaya
Candi Muaro Jambi diperkirakan dibangun antara abad ke-7 hingga ke-13 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Candi ini terletak di tepi Sungai Batanghari yang merupakan jalur emas perdagangan pasa masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Kompleks candi ini bukan hanya tempat ibadah umat Buddha, tetapi juga merupakan pusat pendidikan agama Buddha. Banyak sejarawan percaya bahwa Candi Muaro Jambi pernah menjadi semacam "universitas" tempat para biksu belajar filsafat Buddhisme. Itu sebabnya Candi Muaro Jambi sering disebut sebagai salah satu pusat pendidikan terbesar di Asia Tenggara pada masanya.
Candi ini kental dengan nuansa Buddhis Mahayana yang terlihat dari bentuk relief, arca, hingga susunan bangunan di dalamnya yang kaya akan simbol spiritual yang menggambarkan hubungan manusia dengan kosmos. Tak hanya itu, Candi Muaro Jambi juga mencerminkan keterampilan arsitektur masyarakat kuno jambi yang dapat menata batu bata merah yang merupakan bahan utama penyusun candi ini secara rapi.
B. Keunikan dan Fakta Menarik Candi Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi terluas di Asia Tenggara dengan luas mencapai 3981 hektar. Dan Candi Muaro Jambi belum sepenuhnya terekspos, hanya 10% candi yang terekspos dan sisanya diperkirakan masih terkubur.
Candi Muaro Jambi memiliki bahan penyusun yang khas, yang membedakannya dari berbagai macam candi lain di Jawa yang mayoritas terbuat dari batu andesit. Hal ini juga yang membuat perbedaan warna yang kontras antara Candi Muaro Jambi dengan candi lainnya di Jawa.