Lihat ke Halaman Asli

Kenali Diriku : Memahami Dunia Batin Siswa Melalui Refleksi Diri

Diperbarui: 15 Juli 2025   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Pembelajaran bukan sekedar mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang memahami dan menyelami batin setiap siswa. Seringkali, guru berfokus pada hasil akademik, tanpa menyadari bahwa perasaan, emosi, dan pengalaman siswa sangat memengaruhi bagaimana mereka belajar. Di sinilah refleksi diri menjadi alat yang sangat ampuh. Ada beragam jawaban dari 36 siswa melalui sesi refleksi "Kenali Diriku."
Melalui pertanyaan sederhana namun mendalam, guru mengajak siswa menulis apa yang dirasakan hari ini. Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan saat refleksi "Kenali Diri" pada mata pelajaran "Sosiologi". 

  • "Apa yang membuat kalian bahagia hari ini ?"
  • "Hal apa yang tidak kalian sukai?"
  • "Bagaimana cara kalian mengatasi hal itu?"
  • "Tuliskan aktivitas pembelajaran Sosiologi yang paling kamu nikmati di semester lalu? Mengapa?"
  • "Adakah aktivitas pembelajaran Sosiologi yang kurang kamu sukai di semester lalu?

Guru dapat menyelam ke dalam pikiran dan perasaan siswa. Jawaban yang beragam dari 36 peserta didik membuktikan bahwa setiap siswa adalah individu unik dengan pengalaman emosional yang berbeda.  Adapun kelebihan Refleksi Diri "Kenali Diriku":
1. Memahami Perasaan Siswa secara Mendalam
Salah satu kelebihan dari refleksi diri adalah kemampuan untuk mengungkap perasaan yang sebenarnya dialami peserta didik. Dari jawaban siswa, guru dapat mengidentifikasi apakah mereka merasa sedih, bahagia, kecewa, marah, atau bahkan menyadari adanya tumpukan emosi yang selama ini dipendam. Pemahaman ini sangat krusial karena emosi yang tidak terkelola dapat menghambat proses belajar dan kesejahteraan siswa.
2. Menyesuaikan Strategi Pembelajaran
Berdasarkan informasi dari hasil refleksi, guru bisa memahami bagaimana pembelajaran akan dilakukan dengan lebih efektif. Misalnya, jika banyak siswa tidak menyukai metode ceramah, guru bisa mencoba pendekatan yang lebih interaktif. Jika ada aktivitas yang sangat disukai, guru dapat mengintegrasikannya lebih sering lagi. Refleksi membantu guru untuk tidak hanya mengajar materi, tetapi juga mengajar siswa, dengan mempertimbangkan preferensi dan tantangan individual mereka.
3. Membangun Kedekatan Emosional
Proses refleksi diri seperti "Kenali Diriku" secara inheren membangun diri dengan kedekatan emosional antara guru dan siswa. Ketika siswa merasa didengarkan dan dipahami, mereka cenderung lebih terbuka dan nyaman di lingkungan belajar. Kedekatan emosional ini menciptakan ruang aman di mana siswa merasa dihargai, yang pada gilirannya mendorong motivasi dan partisipasi aktif dalam pembelajaran. Guru tidak lagi hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga fasilitator yang peduli terhadap perkembangan holistik siswa.
4. Mengembangkan Keterampilan Metakognitif Siswa
Selain manfaat langsung bagi guru, refleksi diri juga melatih siswa untuk menjadi lebih sadar diri dan reflektif. Mereka belajar untuk mengidentifikasi perasaan mereka, menganalisis pengalaman belajar, dan menemukan strategi untuk mengatasi tantangan. Ini adalah keterampilan metakognitif yang sangat penting, tidak hanya untuk keberhasilan akademis tetapi juga untuk kehidupan di luar sekolah. Siswa menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.


Refleksi diri dengan pendekatan "Kenali Diriku" bukan hanya sekadar kegiatan sesaat, melainkan sebuah investasi dalam pengembangan siswa secara utuh. Dengan meluangkan waktu untuk mendengarkan suara hati siswa, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, empatik, dan efektif, yang pada akhirnya akan menghasilkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan transformatif bagi setiap peserta didik.
Bagaimana Anda akan menerapkan refleksi diri ini di kelas Anda selanjutnya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline