Lihat ke Halaman Asli

Cakra Union

Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 2) Universitas Negeri Malang

Menilik Sejarah Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari

Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket: Foto bersama di halaman depan Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari, Malang.

Pada kesempatan kali ini, kami para peserta kegiatan Modul Nusantara diajak untuk mengunjungi salah satu pondok pesantren di Jl. Kramat Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur yaitu Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah.

Setiba di sana, kami disambut hangat oleh salah satu dewan pendidik pesantren. Kami pun bertemu dengan Kepala Sekolah Yayasan Ponpes Al-Ishlahiyah, H. Muhammad Nasrullah.

Beliau menceritakan tentang perkembangan pesantren tersebut. Pondok ini mayoritas dihuni oleh santri putri, karena pertama kali dibangun memang dikhususkan untuk pondok putri.

Perlu kita ketahui bahwa Ponpes ini merupakan pondok putri pertama yang ada di kawasan Malang. Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah didirikan pada tahun 1955 oleh Almarhum KH. Mahfudz Kholil bersama istrinya Hj. Hasbiyah Hamid (Puteri Almarhum KH. Abdul Hamid Hasbullah (adik kandung pendiri NU, KH. Abdul Wahab Hasbullah, Tambakberas Jombang).

Pada saat itu diawali dengan para remaja putri di sekitar Singosari mengaji kepada KH. Mahfudz dan hanya untuk kegiatan mengaji lalu pulang ke rumah masing-masing.

Namun seiring berjalannya waktu jumlah santrinya semakin bertambah. KH. Mahfudz pun mengorganisir para santri yang mengaji di rumahnya dengan membentuk komisariat IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama') yang diberi nama Al-Ishlah (yang berarti maju/damai).

Sejak saat itulah kediaman keluarga KH. Mahfudz mulai dikenal dengan sebutan pesantren putri Al-Ishlah dan kemudian diganti dengan nama Pesantren Al-Ishlahiyah.

Dikarenakan sudah mulai banyak remaja yang ikut mengaji kerumah KH. Moh Mahfudz, maka dibangunlah bangunan pondok untuk tempat tinggal para santri dan terus berkembang hingga didirikannya pondok khusus putra.

KH. Mahfudz Kholil merupakan cucu dari KH Moh Thohir, pengasuh Ponpes Miftahul Falah, Kelurahan Bungkuk, Kecamatan Singosari.

Beliau merupakan salah satu ulama dan pembuka tapak tilas penyebaran agama Islam di daerah Malang Raya bagian Utara.

Banyak peziarah yang berbondong-bondong mengunjungi makam KH. Moh Thohir yang tak begitu jauh dari Pondok Al-Ishlahiyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline