Menelusuri Faktor Penyebab Sikap 'Judes' pada Perawat dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Profesional dalam Keperawatan
Cahyani Salma Rahmania, Hanny Handiyani2
1) Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (Email: cahyani.salma@ui.ac.id)
2) Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (Email: honey@ui.ac.id)
ABSTRAK
Pandangan negatif terhadap perawat yang tidak ramah atau judes sering dijumpai dalam konteks pelayanan kesehatan. Fenomena ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kelelahan akibat beban kerja yang berat, masalah pribadi, stres, dan kurangnya pemahaman akan etika dan nilai-nilai profesional dalam keperawatan. Tujuan penulisan ini yaitu untuk memperdalam pemahaman mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perawat bersikap tidak ramah atau 'judes', serta hubungannya dengan nilai profesional dalam keperawatan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature review. Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada perawat maupun mahasiswa keperawatan mengenai faktor-faktor penyebab perawat tidak ramah, hubungannya dengan nilai profesional dalam keperawatan, serta upaya yang dapat dilakukan oleh perawat, institusi pendidikan, dan institusi pelayanan kesehatan.
kata kunci: altruisme, caring, etika, integritas, judes, kepuasan, layanan, manusia, martabat, nilai, pandangan, pendidikan, perawat, profesionalisme
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memegang peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Perawat digambarkan sebagai sosok yang peduli dan rela berkorban. Namun, tidak jarang di masyarakat muncul pandangan negatif terhadap perawat, seperti kurang ramah atau judes (Alimuddin, 2023). Pandangan ini tidak hanya mengganggu hubungan antara perawat dengan pasien, tetapi juga berpotensi merusak kualitas pelayanan kesehatan (Saputri, 2016). Pada artikel esai ini, akan dibahas mengenai faktor-faktor penyebab perawat tidak ramah atau judes, hubungannya dengan nilai profesional keperawatan, serta upaya yang dapat dilakukan oleh perawat, institusi pendidikan, dan institusi pelayanan kesehatan. Pemahaman mendalam dari aspek-aspek ini diharapkan dapat memberikan dasar evaluasi konstruktif bagi perawat dan pihak terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Pandangan negatif terhadap perawat, seperti judes, tidak ramah, atau tidak profesional, masih sering muncul di masyarakat. Pandangan ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan tingkat kepuasan pasien. Pasien yang merasa tidak nyaman dengan perawatnya cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah (Alimuddin, 2023). Selain itu, pandangan negatif ini juga dapat membuat masyarakat menjadi enggan untuk berobat ke rumah sakit atau puskesmas (Rusnoto et al., 2019).
Kepuasan pelanggan dalam suatu layanan merupakan hal yang sangat krusial, khususnya dalam konteks pasien. Kepuasan pasien dapat diartikan sebagai afeksi positif yang timbul ketika layanan yang diterima memenuhi atau melebihi harapan. Kepuasan pasien menjadi indikator esensial dalam penilaian kualitas pelayanan karena berfungsi sebagai modal strategis untuk menarik jumlah pasien yang lebih signifikan serta membangun tingkat loyalitas yang berkelanjutan (Mariasih, 2018; Sesrianty et al., 2019).
Pada ranah pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan bersifat multidimensi dan dipertimbangkan dari perspektif pasien. Pengertian kualitas pelayanan dalam konteks ini lebih terfokus pada responsivitas petugas terhadap kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas dan pasien, serta proaktifitas (Rusnoto et al., 2019). Selain itu, keramahan, dan kesungguhan petugas dalam melayani pasien dengan penuh rasa tanggung jawab serta profesionalisme juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan (Sesrianty et al., 2019).