Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Imlek, Kemeriahan yang Sempat Dikekang

Diperbarui: 1 Februari 2022   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barongsai, ilustrasi dari unsplash.com/Tony Pham.

Berkat kebijakan Presiden Gus Dur pada tahun 2000, Imlek dirayakan kembali di ruang publik setelah dilarang oleh kekuasaan Soeharto.

Tidak lama setelah Supersemar, Imlek hanya boleh dilaksanakan di lingkungan internal keluarga. Termasuk larangan perayaan Cap Go Meh tiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa. Puncak peringatan tersebut harusnya dirayakan dengan pertunjukan Barongsai dan Liang Liong (Tari Naga).

Namun pada tanggal 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut instruksi Soeharto tersebut, sehingga warga Tionghoa bebas memperingati dan merayakan Imlek secara terbuka. Berikutnya, Presiden Megawati, pada tahun 2002, menegaskan bahwa Imlek sebagai hari libur nasional.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Dengan kebebasan dari kungkungan, masyarakat bisa menyaksikan kemeriahan Imlek. Saya beruntung, sempat menikmati salah satu rangkaian acara peringatan Imlek. Perayaan pada tanggal 15 tahun lunar di kota hujan dijuluki Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM).

Tahun 2016 saya menyaksikan kemeriahan Cap Go Meh. Jalan Suryakencana ditutup. Di atas jalan panjang dipasang lampion. Serba merah.

Selepas asar saya datang ke lokasi dengan berjalan kaki. Kendaraan bermotor diparkir dalam radius satu kilometer atau lebih dari pusat perayaan. Maka, berbondong-bondong orang berjalan menuju lokasi dari sejak siang hari.

Tahun Baru Imlek adalah tahun barunya semua orang Tionghoa, terlepas dari agama apa pun yang dianutnya (Tionghoa.info)

Kemeriahan perayaan bukan hanya untuk warga Tionghoa, tetapi bagi penikmat atraksi seni budaya. Pertunjukan yang telah lama dikekang akhirnya dapat dinikmati oleh publik lebih luas.

iringan beragam kesenian tradisional Indonesia, pawai pakaian, marching band, dan banyak lagi gelaran yang sangat menarik. Dada meletup-letup mengagumi atraksi seni budaya tersebut.

Puncak kemeriahan tiba. Dimulai dengan munculnya Barongsai dan Liang Liong dari Vihara Hok tek Bio atau Mahacetya Dhanagun yang telah berusia 300 tahun. Atraksi dipersembahkan oleh berbagai perwakilan Vihara di Bogor dan kota sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline