Lihat ke Halaman Asli

Implementasi machine learning untuk mendeteksi gangguan pada jaringan listrik

Diperbarui: 28 Mei 2025   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pemilik sendiri

Gangguan pada jaringan listrik sering kali menyebabkan pemadaman yang mengganggu aktivitas masyarakat dan dunia industri. Pemadaman mendadak bisa merugikan banyak pihak, baik dalam skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, perusahaan listrik berusaha meningkatkan keandalan sistem distribusi dengan menerapkan teknologi machine learning (ml). Dengan teknologi ini, operator dapat menganalisis pola konsumsi listrik, mendeteksi anomali, dan memprediksi gangguan sebelum terjadi.

Machine learning bekerja dengan memanfaatkan data historis yang dikumpulkan dari sensor dan sistem pemantauan. Algoritma seperti decision tree, random forest, dan support vector machine (svm) membantu mengenali pola yang menunjukkan potensi gangguan. Model ini mampu memberikan peringatan dini sehingga tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, metode deep learning, seperti artificial neural networks (ann) dan recurrent neural networks (rnn), digunakan untuk mengenali pola yang lebih kompleks dan memprediksi gangguan yang mungkin terjadi dalam distribusi listrik. RNN, misalnya, sangat efektif dalam menganalisis data berbasis waktu dan memahami pola perubahan konsumsi energi.

Di sisi lain, teknik clustering dan anomaly detection juga berperan dalam meningkatkan keakuratan prediksi. Algoritma k-means membantu dalam pengelompokan pola penggunaan listrik, sementara autoencoders mampu mendeteksi anomali yang bisa menjadi tanda awal gangguan. Dengan sistem yang lebih adaptif, perusahaan listrik bisa bereaksi lebih cepat terhadap peringatan dini dan meminimalkan dampak pemadaman.

Namun, penerapan ml dalam jaringan listrik juga menghadapi tantangan. Perusahaan listrik harus memiliki data yang cukup besar dan akurat untuk melatih model prediksi. Kecepatan pemrosesan menjadi krusial agar sistem mampu bekerja secara real-time dalam mendeteksi dan menganalisis gangguan. Selain itu, keamanan data juga menjadi perhatian penting, karena integrasi ml dalam infrastruktur listrik berisiko terhadap serangan siber.

Ke depan, machine learning akan semakin berperan dalam meningkatkan stabilitas dan efisiensi distribusi listrik. Dengan mengintegrasikan teknologi ini ke dalam sistem pemantauan, perusahaan listrik dapat mengurangi frekuensi pemadaman, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan pasokan energi tetap stabil. Penggabungan ml dengan teknologi iot dan sensor pintar akan membuka peluang baru dalam pengelolaan jaringan listrik yang lebih cerdas dan adaptif.

daftar pustaka

  1. ghosh, s., & das, b. (2022). machine learning in power system analysis: a review. ieee transactions on smart grid.
  2. zhang, h., et al. (2021). deep learning approaches for fault prediction in electrical networks. journal of electrical engineering.
  3. kusiak, a. (2020). data-driven fault diagnosis in smart grid systems. renewable energy journal.
  4. ieee power & energy society. (2023). smart grid and ai technologies. ieee smart grid publications.
  5. chen, y., et al. (2019). anomaly detection in power systems using ml algorithms. proceedings of the international conference on electrical engineering.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline