Tahsin dan Tahfizh merupakan dua cabang ilmu yang tidak bisa dipisahkan, Objek dari keduanya sama yaitu Alquran, namun fokus bahasannya agak sedikit berbeda.
Tahsin? Apa itu Tahsin? Pasti kita semua pernah mendengar istilah ini bukan?, Ya, Istilah ini merupakan berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna membaguskan atau memperbaiki bacaan, sedangkan menurut istilah, "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan sifat yang pasti dan sifat yang kadang-kadang berubah".
Maksud dari sifat yang pasti disini adalah satu sifat huruf yang memang wajib ada padanya, seperti: huruf "Sin", huruf "sin" dimanapun letak barisnya maka sifat yang wajib ada padanya adalah Al-Hams (mengalirnya nafas), sedangkan maksud dari sifat yang kadang berubah adalah sifat yang ada pada huruf yang ditentukan oleh barisnya, contonya huruf "Ro", ketika huruf "Ro" berharakat fathah, maka sifatnya adalah Tafkhim sedangkan ketika huruf "Ro" berharokat kasroh, maka sifatnya pun berubah menjadi Tarqiq, itulah kenapa didefenisikan seperti diatas.
Nah, Tahsin merupakan salah satu cabang ilmu dalam mempelajari Alquran, fokus bahasannya itu khusus kepada memperbaiki dan membaguskan bacaan Alquran.
Didalam ilmu Tahsin, kita akan mempelajari bagaimana pengucapan huruf-huruf Hijaiyah yang benar, jadi kita bisa membedakan mana huruf "Sya" dan mana huruf "Tsa", sekilas memang terlihat sama.
Namun nyatanya mereka adalah dua huruf yang sangat berbeda, huruf "Sya" tempat keluar (Makharijul huruf) nya dari tengah lidah menyentuh langit-langit mulut, sedangkan huruf "Tsa" keluar dari ujung lidah antara gigi seri atas dan bawah, jauh berbeda bukan?, Ya, sangat berbeda, namun sering kali salah dibaca oleh kita yang tidak pernah belajar Tahsin.
Bukan hanya itu saja, dalam ilmu Tahsin kita juga akan mempelajari sifat-sifat huruf, hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, bacaan Mad, Tafkhim Tarqiq, dan masih banyak lagi yang lainnya, yang jelas ruang lingkup dalam ilmu Tahsin ini sangatlah luas dan perlu kemauan serta fokus pembelajaran untuk bisa mahir dalam ilmu ini.
Kenapa kita harus belajar Ilmu Tahsin? Jadi, tujuan dari mempelajari Ilmu Tahsin itu ialah selain dari hukum mempelajarinya fardhu Kifayah, juga agar terhindar dari kesalahan-kesalahan, baik kesalahan yang berat/fatal (Lahnul Jaliy), maupun kesalahan yang ringan (Lahnul Khafi), kesalahan fatal seperti: salah huruf, salah baris, salah tempat berhenti (mewaqafkan) bacaan, salah dalam memulai bacaan (Ibtida'), salah dalam membaca mad (yang pendek dipanjangkan dan yang panjang dipendekkan) dan yang terakhir tidak membaca Tasydid. Kita harus tau apabila kita melakukan kesalahan-kesalahan diatas, itu hukumnya haram, kenapa bisa haram?
Karena kesalahan-kesalahan diatas dapat merubah makna Alquran. Jadi harus hati-hati, jangan sampai kita membaca Alquran niatnya ingin dapat pahala, tetapi malah dapat dosa karna melakukan kesalahan-kesalahan diatas yang dapat mengubah makna Alquran.
Sedangkan kesalahan ringan seperti: salah dalam membaca mad Far'i (Mad yang seharusnya dibaca 4 harokat namun terbaca menjadi 2 harokat), seperti bacaan pada mad Jaiz Munfashil, yang seharusnya dibaca 4 harakat akan tetapi terbaca kita menjadi 2 harakat, kesalahan ringan yang selanjutnya adalah tidak membaca ghunnah, kesalahan-kesalahan ringan ini apabila kita lakukan maka hukumnya adalah Makruh, karna tidak sampai merubah makna dari ayat Alquran, akan tetapi yang namanya kesalahan baik berat maupun ringan, hendaklah keduanya dihindari agar kesempurnaan bacaan dapat kita raih.
Apa hukum mempelajari Ilmu Tahsin? Nah, seperti yang telah disinggung diatas, bahwa hukum mempelajari Ilmu Tahsin adalah Fardhu Kifayah, jadi apabila sudah ada satu orang yang mempelajari (Mahir) Ilmu Tahsin di suatu Kampung, maka terlepaslah kewajiban orang-orang yang ada di kampung itu untuk mempelajari Ilmu Tahsin tersebut,