Lihat ke Halaman Asli

Titin Rahmawati

Jarang pake sendok

Dan Wanita Aceh Pun Iri Kepada Fauziah

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

133022310597936121

Dari kehidupan yang biasa saja, mendadak menikah dengan bule tampan dan hidup berkecukupan bak Cinderella. Siapa yang tidak mau? Fauziah adalah salah satu wanita beruntung yang mengalami kejadian tersebut. Dia menikah dengan seorang bule bernama Jono yang terkenal sebagai host tamu di sebuah acara musik bertajuk "Dahsyat"

Kehadiran Jono cukup memberi warna pada acara musik ini. Seperti kebiasaan sebelumnya, acara ini kadang2 menampilkan kejutan berupa kehadiran keluarga host ataupun bintang tamu. Nah, disinilah Fauziah dan kedua anak mereka hadir sebagai kejutan untuk Jono. Dengan muka berseri, Jono memperkenalkan Istri dan anak2nya.

Ketika ditanya bagaimana mereka bisa bertemu, Fauziah menjawab bahwa pertemuannya dan Jono terjadi di Banda Aceh. Jono kehabisan bensin dan mengisinya di tempat Fauziah. Setelah itu, Jono mengaku tersesat dan bertanya jalan kepada Fauziah. Kebetulan nih, Fauziah bisa berbahasa inggris. Setelah pertemuan itu, mereka pun jatuh cinta dan memutuskan menikah.

Karena cintanya pada Fauziah, Jono menjadi muallaf dan disunat sebelum menikah.

Setelah kemunculan perdananya di televisi, Fauziah pun menjadi bahan pembicaraan. Ada yang merasa bahagia dengan pernikahan beda bangsa antara Jono dan Fauziah, ada yang merasa Fauziah beruntung sekali, tetapi ada juga yang menghujat Fauziah setelah menikah dengan Jono. Loh, salah apa? Mereka --sang penghujat-- menganggap bahwa Jono terlalu tampan untuk Fauziah. Mereka menghina Fauziah dengan sebutan meugampong that (kampungan), gendut, kumal, dan cacian lainnya.

Menurut saya, orang2 yang menghujat Fauziah adalah orang2 malang yang selalu tidak merasa puas akan kehidupannya sendiri. Mereka hanya iri dengan kehidupan bahagia yang dimiliki keluarga Jono. Sesuai judul tulisan ini, kebanyakan yang iri kepada Fauziah adalah wanita. Kalau pria kurang tau, jarang gosip bareng. Hehe.

Manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan Fauziah. Seharusnya mereka yang merasa gaul, langsing, anak kota itu berkaca, mengapa seorang Fauziah yang hanya seorang pengisi bensin eceran bisa menikah dengan Jono si bule tampan. Jika Fauziah tidak cantik, pasti ada sisi lain dari Fauziah yang menarik perhatian Jono. Smart, atraktif, dan tulus. Itulah kesan yang terdapat pada seorang Fauziah yang barangkali tidak dimiliki oleh para penghujat.

Jodoh ada ditangan Tuhan. Keberuntungan tiap orang berbeda pula. Asal kita pandai bersyukur, apapun yang diberikan Tuhan adalah indah. Semoga pernikahan Jono dan Fauziah langgeng sampai maut memisahkan, mendapat anak perempuan sesuai harapan, dan Jono bisa menjadi WNI. Dan semoga pengalaman Fauziah memberi inspirasi kepada masyarakat aceh untuk meningkatkan pemahaman bahasa inggris. Dengan menguasai bahasa asing, banyak manfaat yang bisa didapat seperti melatih otak, memperluas pergaulan, serta berpeluang kerja di luar negeri. Menikah dengan bule sih cuma bonus. Hehe

Banda Aceh, Bimy yang sakit punggung karena berenang di Mata ie Hillside kemarin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline