Lihat ke Halaman Asli

Berliani November

Mahasiswa : komunikasi

Pendidikan Seks Sejak Dini: Benteng Pertama Cegah Kekerasan Seksual

Diperbarui: 22 Juli 2025   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi pembelajaran seksualitas komprehensif antara anak remaja dan pendamping edukatif.Sumber: Plan International via turn0image4

Cirebon, Indonesia -Kasus kekerasan seksual terhadap anak dan remaja di Indonesia terus bermunculan. Sayangnya, banyak di antaranya yang terjadi karena minimnya pengetahuan anak tentang tubuh mereka sendiri dan batasan relasi yang sehat. Inilah mengapa pendidikan seks sejak dini menjadi penting, bukan tabu.

Bukan Mengajarkan Hal Dewasa

Banyak orang tua masih salah kaprah, mengira pendidikan seks berarti mengenalkan hal-hal dewasa pada anak. Padahal, pendidikan seks usia dini fokus pada pemahaman tentang tubuh, privasi, dan hak untuk berkata tidak. Anak-anak perlu tahu bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain, bahkan oleh orang yang mereka kenal.

Membangun Kesadaran dan Perlindungan Diri

Dengan edukasi seksualitas, anak akan lebih berani melapor jika ada perlakuan yang tidak nyaman. Mereka juga belajar memahami batasan, rasa hormat dalam pertemanan, dan pentingnya menjaga diri.

Pendidikan ini juga mencegah anak menjadi pelaku kekerasan di masa depan. Mereka diajarkan tentang persetujuan (consent) dan bagaimana membangun relasi yang sehat.

Peran Sekolah dan Orang Tua

Sekolah harus berani memasukkan kurikulum pendidikan seksualitas yang sesuai usia. Di sisi lain, orang tua harus menjadi sumber informasi yang aman dan terpercaya bagi anak.

Membuka ruang diskusi di rumah tanpa menghakimi membuat anak nyaman bertanya dan berbagi pengalaman. Ini menjadi pondasi penting untuk membangun kesadaran dan perlindungan diri.

Pendidikan seks bukan sekadar soal biologis, tapi tentang perlindungan hak anak. Mengedukasi sejak dini justru menjadi investasi besar untuk mencegah kekerasan seksual dan membentuk generasi yang sehat secara fisik dan mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline