Lihat ke Halaman Asli

Berliani Warsah

24107030143

Jas Putih Yang Ternoda: Kisah Priguna Anugrah Pratama

Diperbarui: 17 April 2025   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto:Priguna Anugrah Pratama(sumber:akun tiktok Humor Jenaka))

Aku gak nyangka malam biasa di kos bisa berubah jadi malam penuh pikiran. Awalnya cuma scroll TikTok sebelum tidur, terus muncul video yang langsung bikin aku bengong: "Dokter muda di Bandung jadi tersangka pelecehan seksual di rumah sakit."

Refleks aku langsung cari info lebih lanjut. Ternyata, nama yang disebut adalah Priguna Anugrah Pratama, seorang dokter muda yang lagi menempuh pendidikan spesialis anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Dia juga alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), salah satu kampus kedokteran favorit di Indonesia.

Yang bikin makin merinding: dia sudah menikah.

(Foto:Priguna Anugrah Pratama&Istri(Sumber:Akun Tiktok INNFO A1))

Dari yang aku cari tahu, Priguna berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Dia dikenal sebagai anak pintar, rajin, dan punya masa depan cerah. Sejak SMA, dia udah pengin jadi dokter, dan akhirnya bisa lolos ke Fakultas Kedokteran Unpad. Lulus jadi dokter umum, dia lanjut ambil program PPDS anestesi di RSHS yang artinya dia sedang dalam proses jadi dokter spesialis.

Secara luar, hidupnya terlihat sempurna. Pendidikan tinggi, pekerjaan jelas, dan seorang istri yang juga katanya seorang tenaga kesehatan. Tapi ternyata, semua kesan itu hancur dalam semalam.

Tanggal 18 Maret 2025, dini hari, seorang perempuan muda sedang menemani ayahnya yang dirawat di IGD RSHS. Kondisi sang ayah memang cukup kritis, dan waktu itu, korban sempat ditawari untuk mendonorkan darah demi membantu perawatan ayahnya. Karena sayang dan ikhlas, korban setuju.

Sekitar pukul satu pagi, Priguna Anugrah Pratama, yang bertugas sebagai dokter residen, menghampiri korban dan bilang bahwa dia perlu membawa korban ke ruangan lain untuk pengambilan sampel darah. Korban nurut, karena niatnya cuma satu: ingin ayahnya sembuh.

Di ruangan lantai tujuh gedung MCHC, korban disuruh ganti pakaian. Setelah itu, Priguna menyuntik korban sebanyak 15 kali, dengan dalih prosedur medis. Tapi bukan pertolongan yang dia berikan justru pelecehan yang terjadi. Korban hilang kesadaran setelah disuntik berulang kali.

(Foto: Tersangka(Sumber:Akun tiktok Bandung Hari Ini))

Saat korban sadar beberapa jam kemudian, selain trauma dengan apa yang baru dia alami, dia juga harus menerima kenyataan pahit lainnya: ayahnya meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline