Lihat ke Halaman Asli

feri anto

Menulis untuk Indonesia

Ketika Hujan (3)

Diperbarui: 19 Oktober 2015   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kekasihku, hanya kau yang ada dalam mimpiku. Hanya kau yang memenuhiku. Kau membentuk hidupku, untuk mempercayai kembali pada kejujuran. Sebuah rumah yang dibangun susah payah oleh para pahlawan di negeriku. Ketika anakku besar nanti, aku akan bercerita tentang pertemuan kita berdua, tentang kehadiranmu yang begitu bermakna bagiku. Dan nanti dunia akan melihatmu dengan mata terbelalak. Mulut terperangah dan kekaguman yang tiada henti. Banyak orang akan mencarimu, untuk melengkapi hidup mereka yang kosong, untuk mencari jawaban dalam setiap pertanyaan yang menyerbu pikiran mereka. Dunia akan dibangun melalui tanganmu yang kuat, dan kakimu yang teguh, yang menebarkan pengharapan. Pertemuan kita merupakan saat yang menakjubkan, aku tak pernah mengenal namamu. Bertolak dari pertemuan kita, dan cerita yang telah kita jalin. Dunia akan melihtanya sebagai sebuah penemuan, sebuah jalan keluar dari tiap masalah. Kau akan disebut sebagai inspirasi. Sebuah nama yang begitu anggun,nama yang akan dipuja oleh kaum yang bertindak diluar kebiasaan. Oleh mereka, yang membuat dunia menjadi tempat lebih baik.

 

Ilustrasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline