Gen Z Sang Pembuka Jalan
Dr.Drs.Bayu Kris, MSi
Label yang dulu sering ditempelkan pada generasi Z atau Gen Z yaitu sebagai generasi yang manja dan cepat bosan, nampaknya dengan kejadian demo mahasiswa yang berlangsung selama bulan Agustus-September hilang sudah. Gen Z sudah membuktikan bahwa label itu bukanlah identitas dirinya. Ini terbukti ketika tuntutannya yang dirangkum dalam konsep 17+8 kepada Pemerintah belum direspons mereka tidak beranjak dan berhenti dari Gedung DPR.
Catatan kecil perjuangan Gen Z ini sayangnya ditunggangi sekelompok penjarah yang membuat citra demo menjadi rusak. Akan tetapi masyarakat tidak bodoh lagi, kini mereka sudah bisa membedakan mana yang pendemo dan mana yang penjarah. Perilaku keduanya sangat berbeda, yaitu Gen Z bergerak dengan konsepsi sementara penjarah bergerak dengan provokasi. Tujuan demo yang dilakukan oleh Gen Z jelas yaitu keadilan sosial, keadilan ekonomi, dan keadilan politik. Tujuan penjarah adalah bagaimana mencuri, merusak, membuat panik dan ketakutan warga sipil.
Gen Z Kaya Literasi
Meski beberapa pakar mengatakan bahwa Gen Z dalam mempelajari sesuatu kurang mendalam hanya tingkat permukaan, namun harus diakui Gen Z memiliki literasi yang lebih banyak daripada generasi-generasi sebelumnya. Mereka juga bisa mengakses literasi yang lebih cepat dan beragam dari trans disiplin ilmu.
Ini terbukti Gen Z Indonesia yang bisa meraih prestasi Internasional di antaranya adalah Tomy Yunus & Yohan Limerta dengan platform Cakap (edtech) -- mereka mendapatkan pengakuan nasional/internasional (termasuk Fortune Indonesia 40 Under 40) atas pengaruhnya di bidang pendidikan lewat teknologi. Kimiko Kirana Rely Agusta kelas 12 SMA Madania Bogor ini berhasil mendapatkan Beasiswa Garuda untuk berkuliah pada Jurusan Biokimia (Biochemistry) di University of Toronto, Kanada. Dan tentu masih banyak lagi Gen Z Gen Z yang berprestasi di tingkat internasional.
Fakta ini membuktikan bahwa di dunia internasional Gen Z Indonesia bukanlah generasi abal-abal. Dengan kemampuan literasi ini tidak mengherankan jika Gen Z juga mempunyai kemampuan bicara yang lebih berisikan data yang lebih lengkap dibadingkan generasi sebelumnya. Tak mengherankan jika mereka mampu berdialog dengan pejabat kesekretaariatan presiden dengan sangat argumentatif.
Bukan hanya itu, melalui diskusi yang ditayangkan di televisi ( Rosi, Empat Meja-Kompas TV) para Gen Z ini bahkan sempat mengungguli anggota dewan komisi III dari fraksi Golkar. Mereka juga menunjukkan bahwa Gen Z berbicara bukan hanya berdasarkan opini tetapi fakta. Meminjam istilah Rocky Gerung, akal sehat mereka lebih jalan dalam menganalisis masalah daripada para seniornya yang sekarang sudah duduk sebagai anggota dewan.
Dengan kekayaan literasi dan kemampuan mengaksesnya, maka sebenarnya potensi Indonesia untuk mewujudkan impian Indonesia emas 2045 sangatlah besar. Mereka sudah bergerak sendiri dengan kekuatan mereka sendiri, dan siap bersaing dengan Gen Z dari negara-negara maju.
Manfaatkan Gairah Gen Z