Lihat ke Halaman Asli

Benny Dwika Leonanda

Dosen Universitas Andalas Padang

Kapan Perang Nuklir Terjadi?

Diperbarui: 4 Februari 2023   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ledakan nuklir https://phonoteka.org/uploads/posts/2021-05/1620125902_5-phonoteka_org-p-yadernii-vzriv-fon-5.jpg

Pada 18 Januari  2023, Sergei Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia bertaka, "Perang ini akan berakhir suatu hari nanti, kami akan tetap mempertahankan kebenaran kami, tetapi saya masih tidak dapat membayangkan bagaimana melanjutkan hidup. Semuanya akan tergantung pada kesimpulan yang diambil Eropa." Sebuah pernyataan pesimistis, dan tidak dapat diprediksi. 

Pernyataan tersebut tentu saja terkait dengan penggunaan senjata nuklir di dalam perperangan Rusia dengan Ukraina yang dibaliknya negara-negara persekutuan negara atlantik utara, NATO. Bagaimanapun itu adalah keputusan akhir yang telah diambil oleh pemerintahan Rusia, bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir untuk saat terakhir di dalam pembelaan diri, sebagaimana yang disebutkan berulang kali oleh Presiden Putin dan pejabat pemerintah Rusia lainnya. Hanya saja dengan pernyataan hanya jika...."kami harus menggunakan senjata apapun yang kami miliki termasuk senjata nuklir".

Volodin mengisyaratkan akan terjadi serangan nuklir karena pasokan senjata Barat ke Ukraina. Pasokan senjata ofensif ke Kyiv akan menyebabkan bencana global, tindakan pembalasan menggunakan senjata yang lebih kuat, kata pembicara Duma Negara Federasi Rusia Vyacheslav Volodin. Sementera kekuatiran Patriark atau  Uskup Ortodoks Rusia Kirill terhadap kondisi terakhir kondisi dunia saat ini dinyatakan dalam kata-kata, "Keinginan untuk mengalahkan Rusia hari ini telah mengambil bentuk yang sangat berbahaya. Apalagi saat terakhir ini di dalam bantuan paket bantuan militer baru (3-2-2022) senilai $2,2 miliar Amerika Serikat terhadap Ukraina selain peralatan-peralatan militer juga termasuk rudal konvensional dan jarak jauh.

Pasokan pada tahap pertama persenjataan ofensif ke Ukraina yang dilakukan oleh Barat dengan pengerirman tank tempur dalam jumah besar. Sampai-sampai Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vui: "Saya pikir kesalahan terbesar Barat .... Terutama tank Jerman. Dan saya akan memberi tahu Anda alasannya - ini adalah tank yang mengerikan. Tidak diketahui mana yang lebih baik - Challenger, Leopard atau Abrams. Tentu saja persenjataan ini akan menekan Rusia lebih jauh dan membuat rencana proteksi diri untuk mencapai tujuan ekspansinya di Ukraina.

Keputusan Rusia menggunakan senjata nuklir adalah pasti, karena mereka mempunyai senjata tersebut, dan semua telah siap diluncurkan dan siap pakaia , semua dalam posisi siaga. Jumlanya tidak sedikit berbagai publikasi di media massa menyatakan jumlah hulu ledak nuklir tidak kurang dari 5.977 unit. Akan tetapi jumlah pastinya bisa jadi lebih banyak, dan dengan berbagai tipe alat peluncur dan wahana yang dipakai untuk pengiriman ke sasaran peluncuran dan menggunakan teknologi terakhir dan modern. 

Mencakup kemampuan ledakan, dan kemampuan peluncuran dengan rudal-rudal balistik, kapal terbang, dan kapal selam, dan menggunakan teknologi hypersonic yang tidak dapat dihambat. Namun kapan mereka menyelenggarakan tidak dapat dipastikan. Bisa jadi besok, bisa jadi beberapa tahun akan datang atau puluhan tahun akan datang. Setiap ilmuwan di dunia kemungkinan perang nukilr itu pasti, dan akan terjadi.

Satu-satunya yang dapat ditentukan kapan peluncuran senjata nuklir adalah mengamatai suasana psikologis dari para pemimpin dunia, atau kepala negara-negara yang bersiteru tentunya presiden Rusia dan Amerika serikat. Kecuali ada orang yang cukup gila tiba-tiba mempunyai akses kepada persenjataan nuklir. Di saat mereka tidak punya pilihan lain, maka keputusan tersebut harus mereka ambil dan laksanakan. Satu-satunya cara untuk memprediksi kapan terjadi serangan nuklir hanyalah mengunakan statistik, dan menentukan probabilitas kapan hal tersebut dilakukan.

Prediktor Jaringan Syaraf yang dilaporkan oleh https://t.co/nNDFbHhFBZ yang dibuat oleh NeuroCon-2022  pada bulan November 2022 menyatakan hingga 2024 Ukraina akan emnggunakan senjata nuklir, terlepas dari mana mereka memperoleh persenjatan nuklir. Probabilitas untuk itu diperkirakan sebesar 0,87 untuk skala 0 hingga 1,0m atau 87 % dalam skla 100. "Selama konflik Ukraina, senjata nuklir tingkat taktis akan digunakan", Ini dilakukan oleh salah satu pihak- perserta langsung atau tidak langsung. 

Bagaimanapun pernyataan terakhir Presdiden Rusia Vladimir Putin (2 Feberuari  2022 di acara peringatan 80 tahun Pertempuran Stalingrad)," Kami tidak mengirim tank kami ke perbatasan mereka, tetapi kami memiliki sesuatu untuk dijawab dan penggunaan kendaraan lapis baja tidak akan menyelesaikan masalah."

Sesuatu tersebut tentulah sebuah persenjataan, yang mampu menghentikan tank-tank Barat yang dikirim ke Ukraina beroperasi dan bergerak. Satu-satunya yang mungkin untuk itu hanyalah persenjata nuklir taktis. Peluncur panas Solntsepek belum tentu mampu bekerja efektif dalam menghadapi tank-tank yang tangguh tersebut. Hal ini terkait dengan mobilitas, dan daya tempur dari persenjataan yang digunakan pada tank itu diakui cukup hebat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline