Aku mau menendang gelas kecemasan,
kubanting piring-piring keresahan,
kubenturkan pikiran yang pongah
ke dinding hukum bernama ketabahan.
Kuhisap amarah dari udara kering,
kuminum kecewa di cangkir hening,
kugebrak meja yang selalu diam
seperti Tuhan yang sabar mendengar makian.
Aku bukan ingin memberontak,
aku cuma muak jadi bijak
di tengah realita yang kerap