Sudah berapa lama saya nggak menulis di Kompasiana?
Entah!
Sepertinya sih sudah lama sekali. Sudah berbulan-bulan, atau malah, barangkali, sudah bertahun-tahun. Pastinya saya lupa dan malas mengingatnya. Padahal, dulu, pertama kali saya menulis, Kompasiana adalah tempat paling menyenangkan. Saya bertahan disini bertahun-tahun. Mendapatkan banyak hal, seperti teman, lomba menulis blog, dan menerbitkan beberapa buku.
Hingga kemudian, Kompasiana semakin susah diakses, lalu saya mundur pelan-pelan. Dan kebetulan saya berkeinginan membangun blog pribadi. Sehingga, ya sudahlah, berhenti sejenak menulis di Kompasiana.
Rupanya, sejenak yang saya maksud itu lama. Setahun dua tahunan barangkali ya.
Karena barusan, ketika hendak login lagi pun, saya sampai lupa apa ya password akun Kompasiana saya? Beberapa kali memasukkan password yang biasa saya pakai di beberapa akun media sosial atau lainnya, gagal! Beberapa hari lalu, saya bahkan sampai membuat akun baru. Tapi setelah dipikir-pikir, sayang sekali kalau harus memulai dari awal, kan?
Ya sudah, saya usahakan agar bisa masuk deh ke akun lama ini. Alhamdulillah berhasil.
Mengapa Saya Memulai Menulis Lagi di Kompasiana?
Simpel aja, saya kangen sama kehangatan yang ada disini. Iya, sungguh! Dulu, ketika saya memulai menulis disini pada 26 November 2011, saya mendapatkan banyak teman, banyak apresiasi, dan sebagainya. Karenanya, saya menjadi betah. Di akun Kompasiana ini dulunya, tulisan saya ada 500 artikel lebih. Cuma karena beberapa tahun lalu Kompasiana pernah ngadat, maka saya hapus sebagian besar tulisan saya. Saya pindahkan ke blog pribadi saya sendiri.
Nah, kehangatan dan keakraban yang tercipta disini, membuat saya kembali ingin menulis. Pasalnya, beberapa hari lalu ada pemicunya: saya membaca tulisan di Kompasiana dan kemudian saya perhatikan, disini banyak fitur baru. Belum lagi, ada beberapa teman yang masih aktif menulis. Jadi saya kangen.
Kangen sama komentar mereka.