Lihat ke Halaman Asli

Bang Nasr

Nasruddin Latief

Wahusainiyah.

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_105760" align="alignright" width="130" caption="Karbela, Irak, Kota terbunuhnya Imam Husein bin Ali, Cucu Baginda Nabi."][/caption] Tadi malem (3 Februari 2010) aku lagi gak ada mood. Seperti biasa di tengah udara dingin membuat males keluar rumah. Di rumah pun menonton TV males juga. Buka channel Al-Jazeera bosen, isinya berita melulu, ya perang, ya bom meledak di Baghdad, serangan rudal di Afghanistan, bom meledak di Pakistan, perang di Somalia, dsb. Dunia semuanya seperti tidak luput dari bencana. Aku pindahkan chanel lagu-lagu, juga sama saja. Bosen. Isinya hanya cinta, menangis, rindu, mengapa, dsb. Sambil iseng saja ganti channel satu persatu, ketemu channel Al-Anwar, milik Syiah yang menyangkan secara langsung (live) peringatan ke-40an hari Imam Husein dari Karbela. Maksudnya barangkali 40 hari peringatan kematian Imam Husein yang terbunuh oleh pasukan Yazid bin Muawiyah ratusan tahun lalu, sejak Ashura (10 Muharram lalu). Dalam parade prosesi di Karbala tersebut, para pemuda berpakaian serba hitam sambil memukul punggung dengan rantai diiringi dendang dan gendang serta bedug, dengan mengikuti irama terus memukulkan rantai tersebut ke punggung, beriringan disorot sinar lampu dan ditonton jutaan manusia. Cukup lama aku saksikan peristiwa tersebut. [caption id="attachment_105765" align="aligncenter" width="300" caption="Imam Husein (Google)"][/caption] Jam 04.00 pagi aku terjaga dan sambil menunggu azan subuh aku buka TV lagi...ehhh masih menayangkan hal yang sama. Lama-lama bosen juga, aku pindahkan channel, ehhh hanya dua tiga channel dapat kulihat channel 'Ahlul Bait' yang juga menayangkan hal sama. Cuma  semua peserta berpakaian putih dan tidak menggunakan rantai, tapi cukup dengan tangan yang memukulkannya ke dada. Menyaksikan tayangan tersebut, bayanganku lalu berburu ingetan tulisan Prof. Dr. Jalaluddin Rahmat (Kang Jalal) di facebook yang berkisah tentang Imam Imam Ahlul Bait, khususnya Imam Husein bin Ali R.A. dan jalan yang ditempuh dalam rangka pemurnian agama dari bi'dah, yang mendapat banyak komentar pembaca. Tulisan itu intinya Kang Jalal menyinggung bahwa selepas Nabi wafat banyak bi'dah yang dilakukan oleh para sahabat Nabi, sehingga Kang Jalal menyebutnya 'bid'ah sahabat. Sedangkan bid'ah yang dilakukan oleh Imam Ahlul Bait adalah rangka mengembalikan bid'ah Muhammad (Islam murni). kang Jalal lupa kalau yang dilakukan oleh pengikut para Imam Syiah itu lebih menyimpang dari bid'ah sahabat... Lho yang dilakukan oleh para pemuda Syiah tersebut sebagai bid'ah siapa?. Apakah Nabi Muhammad mengajarkan prosesi seperti itu, yang merupakan bentuk penyiksaan diri. Karena memang umat Syiah di Islamabd pada saat 10 Muharram melakukan hal yang sama tapi menggunakan rantai tajam dan runcing seperti paku. Mereka memukulkan ke punggung hingga darah mengukur sekujur badan dan banyak yang pingsan sehingga ambulance siap mengangkut mereka ke rumah sakit. Bahkan di Karachi hari ini (5/1/2010) ada ledakan bom pada saat peringatan tersebut. Janzour, pinggiran Tripoli, Libya. Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline