Lihat ke Halaman Asli

Bagus Rachmad Saputra

Alumni Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Kiat Menjadi Kepala Sekolah Unggul di Masa Pandemi

Diperbarui: 28 November 2020   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penulis

Tidak dapat dipungkiri pandemi virus Covid 19 yang mewabah di Indonesia membatasi mobilitas masyarakat untuk bertemu sceara tatap muka langsung guna membatasi penyebaran virus. Tak terkecuali sekolah yang sejak pandemi virus Covid 19 mewabah di Indonesia sekitar Maret lalu. Mengubah aktivitas pembelajaran dan juga pengelolaan sekolah dari yang dilakukan secara tatap muka menjadi online atau dalam jaringan (daring).

Mengahdapi situasi yang sedang tidak kondusif seperti saat ini. Tentu kepala sekolah perlu memikirkan strategi terbaik dalam merancang pengelolaan sekolah dengan memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi agar aktivitas pengelolaan sekolah tetap berjalan sebagaimana mestinya. Berangkat dari masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah selama masa pandemi, tim dosen jurusan administrasi pendidikan Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Prof. Dr. Imron Arifin, M.Pd bersama Dr. Juharyanto, M.Pd, M.M serta mahasiswa yang diajak terlibat menyelenggarakan workshop Kepemimpinan Unggul Kepala Sekolah dalam Penguatan Teacher Self Efficacy (TSE) dan Collective Teacher Efficacy (CTE) pada Sekolah. Guna membantu kepala sekolah tetap menjalankan aktivitas pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien selama masa pandemi.

Workshop yang dilakukan secara daring tersebut dilakukan Sabtu (21/11) lalu yang diikuti oleh kepala sekolah dan sebagian guru di tiga daerah yakni Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, dan Kota Malang Jawa Timur. Dalam kegiatan tersebut, Imron mengatakan bagaimanapun kondisinya kepala sekolah tetap menjadi ujung tombak dari keberhasilan pengelolaan sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah perlu melakukan identifikasi diri terhadap kepemimpinan yang diterapkan selama masa pandemi. Salah satunya dengan TSE dan CTE dalam melaksanakan pembinaan terhadap guru.

"Di masa pandemi tugas kepala sekolah tidak berkurang namun justru bertambah, nah masalah ini harus dilihat sebagai sebuah peluang dan tantangan bagi proses pengelolaan pendidikan di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan di masa depan bisa jadi akan terjadi peristiwa seperti ini. Tentunya sebelum terjadi langkah yang paling tepat adalah merumuskan model kepemimpinan unggul yang bisa diterapkan oleh kepala sekolah saat situasi seperti ini kembali terjadi," jelas Imron.

Hasil dari workshop tersebut diharapkan kepala sekolah memperoleh referensi yang cukup perihal model kepemimpinan kepala sekolah unggul yang dirasa tepat diterapkan dalam situasi pandemi seperti saat ini. Agar pengelolaan sekolah tetap berjalan dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline