Lihat ke Halaman Asli

Nabung terus ke kumpul, tapi Habis dengan kedok self reward

Diperbarui: 30 September 2025   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Self Reward atau Self Bohong?

Antara Tabungan dan Dalih Manja
Awal bulan, kuatur rapi
Dua puluh persen masuk tabungan suci
Mimpi liburan mulai berseri
"Jepang tahun depan" janji hati

Hari demi hari, saldo bertumbuh,
Rekening tersenyum, masa depan tak kelabu,
Tapi minggu keempat mulai rapuh,
Hasrat belanja tiba tanpa ragu.

Diskon muncul, notifikasi menggoda,
"Self reward," katanya, seolah tak dosa,
Kopi mahal, parfum, jaket gaya,
Padahal cuma pelarian dari realita.

"Kan kerja keras," aku membela,
Tiap swipe kartu, hatiku berdusta,
Dompet tipis, rekening pun nestapa,
Tapi tetap kusebut itu "hadiah untuk jiwa."

Kini kutatap sisa saldo yang miris,
Impian menipis, tinggal janji manis,
Mungkin saatnya jujur dan refleksi:
Self reward itu perlu, tapi bukan tiap kali sedih hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline