MUHAMMAD BUKAN SEKEDAR NABI, TAPI TELADAN SEPANJANG ZAMAN
Di zaman sekarang, banyak orang berlomba cari "panutan" dari influencer, artis, atau tokoh sukses. Tapi pernah nggak sih kamu mikir, panutan sejati itu sebenarnya sudah Allah utus sejak ribuan tahun lalu? Muhammad Namanya, mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar nama tersebut, terutama dikalangan umat Islam, Bahkan di dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History karya Michael H. Hart, Nabi Muhammad dinobatkan sebagai orang pertama yang berpengaruh di Dunia Sepanjang Zaman.
1. Nabi Muhammad sebagai Panutan dalam Akhlak
Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang paling jujur, penyabar, dan penuh kasih sayang. Julukan "Al-Amin" (yang terpercaya) sudah melekat pada dirinya sejak usia muda. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau memperlakukan semua orang dengan adil, termasuk anak-anak, perempuan, bahkan musuh-musuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak beliau adalah contoh sempurna bagi siapa saja.
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Ahmad)
Uswatun Hasanah adalah Pola Kehidupan Rasulullah saw. Syarat utama dalam memberikan contoh teladan yang baik adalah haruslah memiliki akhlak mulia. Dalam dunia pendidikan sudah menjadi rahasia umum bahwa etika adalah ajaran keluhuran budi Perilaku? perbuatan seseorang dapat diukur melalui etika, lewat etika tersebut manusia dapat menentukan apakah dia dapat diterima orang lain atau ditolak. Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) yang mulia. Nabi Muhammad jika berkata 1) tidak pernah berdusta. 2) Berbicara sangat fasih, terang (jelas) sehingga sasaran pembicaraan tepat, berkesan pada pendengar. 3) Berbicara dengan memakai ucapan yang pantas dan mudah dipahami. 4) Berkata dengan lemah lembut, mudah diingat (sederhana), 5) Berkata dengan perkataan yang mulia (tidak menghina), 6) Perkatannya yang ma'ruf (yang baik)
2. Teladan dalam Kepemimpinan dan Kehidupan Sosial
Sebagai pemimpin, beliau tidak pernah bersikap sombong. Nabi selalu mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi. Ia selalu musyawarah, tidak otoriter, dan memperhatikan kaum miskin serta tertindas. Gaya kepemimpinannya menjadi model ideal bagi pemimpin zaman sekarang.
Karena beliau memiliki 4 sifat Kepribadiannya:
- Jujur (Jujur):