Lihat ke Halaman Asli

Ayyasy Syafiq

Mahasiswa

Muhammad Bukan Sekedar Nabi, Tapi Teladan Sepanjang Zaman

Diperbarui: 1 Oktober 2025   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto seseorang membaca al quran sumber : pexeles 

MUHAMMAD BUKAN SEKEDAR NABI, TAPI TELADAN SEPANJANG ZAMAN

 

Di zaman sekarang, banyak orang berlomba cari "panutan" dari influencer, artis, atau tokoh sukses. Tapi pernah nggak sih kamu mikir, panutan sejati itu sebenarnya sudah Allah utus sejak ribuan tahun lalu? Muhammad Namanya, mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar nama tersebut, terutama dikalangan umat Islam, Bahkan di dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History karya Michael H. Hart, Nabi Muhammad dinobatkan sebagai orang pertama yang berpengaruh di Dunia Sepanjang Zaman.

1. Nabi Muhammad sebagai Panutan dalam Akhlak

Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang paling jujur, penyabar, dan penuh kasih sayang. Julukan "Al-Amin" (yang terpercaya) sudah melekat pada dirinya sejak usia muda. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau memperlakukan semua orang dengan adil, termasuk anak-anak, perempuan, bahkan musuh-musuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak beliau adalah contoh sempurna bagi siapa saja.

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Ahmad)

Uswatun Hasanah adalah Pola Kehidupan Rasulullah saw. Syarat utama dalam memberikan contoh teladan yang baik adalah haruslah memiliki akhlak mulia. Dalam dunia pendidikan sudah menjadi rahasia umum bahwa etika  adalah ajaran keluhuran budi Perilaku? perbuatan seseorang  dapat diukur melalui etika, lewat  etika  tersebut  manusia  dapat menentukan apakah dia  dapat  diterima orang   lain   atau   ditolak.   Sesungguhnya   aku   diutus (oleh   Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) yang mulia. Nabi Muhammad jika berkata 1) tidak pernah berdusta. 2) Berbicara sangat fasih, terang (jelas) sehingga sasaran pembicaraan tepat, berkesan pada pendengar. 3) Berbicara dengan memakai ucapan yang pantas dan mudah dipahami. 4) Berkata dengan lemah lembut, mudah diingat (sederhana), 5) Berkata dengan perkataan yang mulia (tidak menghina), 6) Perkatannya yang ma'ruf (yang baik)

2. Teladan dalam Kepemimpinan dan Kehidupan Sosial

            Sebagai pemimpin, beliau tidak pernah bersikap sombong. Nabi selalu mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi. Ia selalu musyawarah, tidak otoriter, dan memperhatikan kaum miskin serta tertindas. Gaya kepemimpinannya menjadi model ideal bagi pemimpin zaman sekarang.

            Karena beliau memiliki 4 sifat Kepribadiannya:

  • Jujur (Jujur):
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline