Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Cerpen | Izinkan Aku Bercerita tentang Emak

Diperbarui: 5 Februari 2020   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: Pixabay.com)

Emak bagi kami adalah matahari, setiap pagi ia menghangatkan kami. Ia juga bisa membakar, kalau harga diri keluarga ada yang mencoba menawar (tapi Emak lebih suka diam dalam doanya). 

Emak juga tulang-belulang kami. Setiap pagi hingga sore hari berdagang di pasar, agar kami tak takut untuk bermimpi ( oh, ya, kami sejak kecil sudah menjadi yatim ) 

"Ayah di mana, Mak?"

"Pergi jauh."

"Ke mana?"

"Surga."

"Ayah di surga?"

"Ya, kalau kalian sering berdoa untuknya."

***

Emak juga pandai bercerita. Matanya begitu hidup. Ia sering mengantar kami lelap, membawa rama-rama dan Putri yang diketuk-ketuk menjadi burung oleh nenek sihir. Di malam yang lain ia membawa kancil, harimau, dan buaya ke kamar kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline