Lihat ke Halaman Asli

Kamu Penyebabnya

Diperbarui: 28 Februari 2021   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay


/1/
Lihat aku
Tak akan jemu menatapmu. Tak jua urun memelukmu. Dekapanku erat, sebab aku kian tertambat. Kepadamu, pelitaku.

/2/
Sentuhanmu
Elus akal bulusku, untuk hanya diam. Mematung tak bergerak, lalu tersungkur terbujur kaku.

/3/
Tatapanmu
Mengetuk ruang sesalku. Bangunkanku, menyuruhku.
"Jangan begitu! asal menghirup, kadar kuncup. Sebentar hidup, hanya kuyup."

/4/
Bisikanmu
Mengalir jernih menyingkap buram. Mengalun merdu, tak sekadar syahdu. Merambat pelan, sentuh setiap urat khilafku.

/5/
Bersamamu
Cinta melangkah pasti. Cinta sanggup bersemi. Cinta kuasai nurani. Cahaya cinta; tiada mengakali.

Salam Sastra
Bandung, 28 Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline