Lihat ke Halaman Asli

Awaluddin aceh

Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Merindui Kembalinya Big Four di Premier League Seperti Tahun 2000-an

Diperbarui: 26 Agustus 2024   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi The Big Four tahun 2000-an  (sumber gambar:https://reassessthepress.wordpress.com)  

Di era 2000-an, Premier League, liga sepak bola paling bergengsi di Inggris, mengalami masa kejayaan dengan dominasi empat klub besar yang dikenal sebagai "Big Four": Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool. Mereka mengukir sejarah dengan pertarungan sengit yang tak hanya mendominasi liga domestik tetapi juga membawa kejayaan di pentas Eropa. Seiring berjalannya waktu, dinamika di Premier League berubah, dan dominasi Big Four mulai pudar dengan munculnya klub-klub lain yang kini ikut meramaikan persaingan gelar juara. Namun, banyak penggemar sepak bola yang merindukan kembalinya dominasi Big Four seperti pada masa keemasan mereka.

Dominasi Big Four di Era 2000-an

Pada awal hingga pertengahan 2000-an, Premier League didominasi oleh empat klub besar. Manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, Arsenal dengan gaya permainan atraktif ala Arsne Wenger, Chelsea yang dipimpin oleh Jos Mourinho, dan Liverpool dengan sejarah panjang dan dukungan fanatic ditambah dengan pelatihnya waktu itu Rafael Benitez, semuanya memiliki peran penting dalam membentuk identitas Premier League saat itu.

Manchester United, dengan generasi emas yang terdiri dari pemain-pemain seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville, ditambah dengan kehadiran Cristiano Ronaldo, mendominasi liga dengan memenangkan berbagai gelar. Arsenal, dengan skuad yang dikenal sebagai "The Invincibles" pada musim 2003-2004, mencatat sejarah dengan tidak terkalahkan sepanjang musim. Chelsea, setelah diakuisisi oleh Roman Abramovich pada 2003, muncul sebagai kekuatan baru dengan investasi besar-besaran yang membawa mereka meraih gelar liga. Liverpool, meskipun tidak sering memenangkan liga, tetap menjadi ancaman konstan dan mencapai puncaknya dengan kemenangan Liga Champions pada 2005.

Keempat klub ini tidak hanya berkompetisi untuk gelar domestik tetapi juga menjadi wakil Inggris yang tangguh di kompetisi Eropa. Pada satu titik, Premier League hampir selalu diwakili oleh setidaknya satu klub dari Big Four di semifinal Liga Champions setiap tahunnya, menunjukkan kekuatan dan kedalaman liga.

Munculnya Klub-Klub Lain dan Berakhirnya Dominasi Big Four

Namun, akhir dari era Big Four mulai terlihat dengan munculnya klub-klub lain yang berhasil menembus dominasi ini. Salah satu tonggak penting adalah kemenangan mengejutkan Manchester City di musim 2011-2012. Didukung oleh dana besar dari Abu Dhabi United Group, City dengan cepat bertransformasi menjadi kekuatan baru di sepak bola Inggris dan berhasil memenangkan gelar Premier League pertama mereka dalam lebih dari 40 tahun, mengakhiri dominasi Big Four.

Selain itu, Tottenham Hotspur dan Leicester City juga berhasil memecah dominasi empat besar tradisional. Tottenham, dengan pemain seperti Harry Kane dan Son Heung-min, menjadi kontender serius di Premier League, sementara Leicester City menulis kisah dongeng dengan memenangkan gelar liga pada musim 2015-2016, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Munculnya persaingan yang lebih luas di Premier League sebenarnya merupakan refleksi dari meningkatnya kompetitif liga ini. Namun, bagi para penggemar yang menyaksikan dominasi Big Four di era 2000-an, perubahan ini juga membawa kerinduan akan era di mana empat klub besar tersebut selalu berada di puncak.

Mengapa Big Four Sangat Dirindukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline