Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Menyertai: Pesan Iman bagi Hamba Tuhan GEPEMBRI Klasis KALBAR IV

Diperbarui: 14 Oktober 2025   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedang mendengarkan kotbah (Sumber gambar: DOKPRI/Asyer)

Selasa, 14 Oktober 2025. Pertemuan rutin bagi para hamba Tuhan GEPEMBRI Klasis Kalbar IV. Pertemuan ini dilaksanakan di GEPEMBRI Jemaat Manis Raya, Kabupaten Sintang.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi agenda organisasi, tetapi juga menjadi momentum rohani yang mempererat kebersamaan dan memperbarui semangat pelayanan. Suasana persekutuan terasa hangat, para hamba Tuhan dari berbagai tempat saling menyapa dengan penuh keakraban, mencerminkan kasih persaudaraan yang terjalin erat dalam pelayanan bersama.

Pertemuan rutin ini selalu dimulai dengan ibadah, ibadah kali ini dipimpin oleh Guru Injil Doncarles. Doa pembukaan oleh Bapak Asyer Bulan, memohon kepada Tuhan untuk menuntun seluruh rangkaian acara.

Ibadah berlangsung dalam suasana yang khidmat dan penuh pengharapan, semua memuji dengan hati yang penuh syukur kepada Tuhan.

Firman Tuhan pada hari itu disampaikan oleh Pdt. Aman dengan nats utama dari Ulangan 31:8. Ayat ini menjadi dasar dari tema khotbah, "Pesan Iman dan Nasihat," yang sangat relevan dengan kehidupan para pelayan Tuhan di tengah realitas pelayanan yang tidak selalu mudah.

Sebagai hamba Tuhan, kita sesungguhnya dipanggil untuk menaruh kepercayaan penuh kepada Allah yang memimpin setiap langkah hidup kita. Firman-Nya menegaskan bahwa Tuhan sendiri berjalan di depan, menyertai, dan tidak pernah membiarkan umat-Nya.

Inilah kebenaran yang seharusnya dipegang teguh oleh setiap pelayan Tuhan. Di tengah tugas pelayanan yang sering kali dihadapkan berbagai tantangan, ketidakpastian, dan pergumulan berat, kita tidak dipanggil untuk mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan bersandar kepada janji Tuhan yang pasti.

Iman yang teguh, keberanian untuk melangkah, serta ketekunan dalam menghadapi berbagai situasi merupakan sikap yang seharusnya menghiasi kehidupan seorang pelayan Tuhan.

Namun kenyataannya, tidak sedikit hamba Tuhan yang dalam perjalanannya sering kali diliputi rasa khawatir, takut, dan mudah patah semangat. Tekanan dalam pelayanan, keterbatasan sumber daya, tantangan sosial, dan pergumulan pribadi kadang membuat langkah terasa berat.

Dalam kondisi seperti itu, sebagian mulai meragukan penyertaan Tuhan, seolah berjalan sendiri dalam ladang pelayanan. Di sinilah janji Tuhan dalam Ulangan 31:8 kembali berbicara dengan kuat: Ia tidak pernah meninggalkan, Ia selalu berjalan di depan dan menyertai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline