Lihat ke Halaman Asli

Astuti Sipanawa

Terus Berlatih

Puisi: Malamku yang Tetap Terjaga

Diperbarui: 17 Juli 2025   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: hasil download di google.com

Malam telah lama datang,
tapi mataku masih seperti jendela yang tak mau ditutup,
pikiran berkelana ke mana-mana,
bagai layang-layang yang kehilangan ujung talinya.

Kasur sudah menyapa hangat,
bantal tak lelah memeluk pipi,
tapi hati ini...
masih ramai oleh suara-suara yang tak ingin pergi.

Tentang anak-anak, tentang hari esok,
tentang tugas yang belum rampung,
tentang mimpi-mimpi yang dulu tumbuh,
dan sekarang entah sedang tidur di mana.

Aku tak marah pada malam,
hanya ingin ia paham:
kadang yang lelah bukan tubuh,
tapi pikiran yang penuh sesak diam-diam.

Kutelan nafas dalam-dalam,
seperti ingin menyedot damai dari udara,
kututup mata pelan-pelan,
lalu kubuka lagi...
karena ternyata rindu juga bisa membuat orang sulit tidur.

Tuhan...
Jika malam ini belum Engkau izinkan aku terlelap,
maka izinkan aku diam dalam teduh-Mu,
biar tak tidur pun tak apa,
asal hatiku tetap bersandar pada-Mu

"Seorang Hamba yang Berpasrah"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline