Karakter adalah sifat, watak, dan kepribadian yang dimiliki oleh setiap orang. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter itu sendiri merupakan suatu sikap, akhlak, dan budi pekerti seseorang yang baik terhadap Tuhan, terhadap dirinya sendiri, serta terhadap sesama manusia.
Character Building atau yang biasa kita sebut Pembangunan Karakter adalah suatu proses penanaman nilai-nilai sikap dan perilaku positif pada diri seorang individu.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan prinsip-prinsip moral dan etika, keterampilan sosial, serta kualitas pribadi yang membantu kita menjadi orang yang berkualitas, berintegritas tinggi, bertanggung jawab, berempati, dan berwawasan luas.
Character Building atau pembangunan karakter memiliki peran penting dalam membangun, memperbaiki, dan membentuk kebiasaan, moral, akhlak, dan sifat sosial manusia untuk mewujudkan tingkah laku serta budi pekerti yang baik.
Konsep dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Character Building
- Membangun Karakter. Character Building berupaya untuk membangun karakter seseorang agar memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik
- Moral dan Etika. Character Building bertujuan untuk membentuk moral dan etika yang baik pada seseorang, seperti jujur, integritas, dan tanggung jawab
- Kemandirian. Character Building meendorong kemandirian dan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dilakukan.
- Kepemimpinan. Character Building dapat mengembangkan kemampuan untuk memimpin dengan teladan, menginspirasi orang lain, dan mengambil inisiatif
- Nilai-nilai Pancasila. Character Building berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan moral bagi Masyarakat Indonesia. Nilai-nilai tersebut meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan.
Peran Pembangunan Karakter dalam Pendidikan
- Membentuk Karakter Siswa. Dengan pembiasaan sikap dan perilaku yang positif, maka siswa juga akan memiliki akhlak dan perilaku yang baik
- Menentukan Jati Diri Siswa. Character building dapat menentukan jati diri siswa dengan melihat bagaimana cara siswa mengambil keputusan, menunjukkan sikap dan perkataan, serta tindakan siswa dalam kehidupan sehari-hari
- Meningkatkan Kemampuan Akademik. Siswa yang memiliki karakter yang baik biasanya cenderung lebih disiplin dan tekun dalam belajar
- Membentuk Generasi yang Baik. Character Building tidak hanya membangun generasi yang cerdas akademik, tetapi juga membangun generasi yang memiliki karakter baik dan berakhlak mulia
- Meningkatkan Kualitas Lingkungan Sekolah. Pembangunan Karakter dapat membuat lingkungan sekolah menjadi lebih positif dan harmonis karena siswa yang saling menghargai dan suka bekerja sama.
Proses Membangun Character Building di Lingkungan Keluarga
- Memberikan Teladan yang Baik. Orang tua harus menunjukkan sikap dan perilaku yang baik seperti jujur, tanggung jawab, dan disiplin agar anak bisa ikut mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua nya
- Membangun Komunikasi yang Baik. Orang tua harus membangun komunikasi yang baik dengan anak supaya anak merasa nyaman dan memiliki keberanian untuk berbicara tentang masalah dan perasaannya
- Memberikan Penghargaan. Saat anak melakukan hal kecil atau besar, orang tua bisa memberikan pujian atau sanjungan agar anak merasa dihargai dan ingin berbuat lebih baik
Peran Character Building dalam Masyarakat
- Membentuk karakter yang baik. Hal ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang berbudi pekerti dan rajin berkontribusi dalam lingkungan sekitar
- Meningkatkan kualitas SDM. Dengan memiliki karakter yang kuat dan baik, individu akan menjadi SDM yang berkualitas, mampu beradaptasi dan berkontribusi di berbagai bidang, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, Masyarakat, dan negara
- Membangun Masyarakat yang Harmonis. Character Building mengacu pada sikap positif yang di tanam dalam diri sendiri dan orang lain seperti empati, kerja sama, dan toleransi. Dengan karakter tersebut, masyarakat akan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Tantangan dalam Membangun Character Building
- Orientasi Pendidikan yang masih mengutamakan aspek keberhasilan daripada kognitif, sehingga Pendidikan belum menjadi prioritas utama
- Praktek Pendidikan yang masih menggunakan metode konvensional, sehingga kurang memperhatikan aspek karakter
- Pemahaman guru tentang Pendidikan karakter masih belum menyeluruh
- Kurangnya dukungan dari orang tua dan Masyarakat dalam pembentukan karakter
- Maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga memengaruhi perilaku Masyarakat dan mengancam karakter bangsa
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya kualitas personalisasi. Selain itu, pendidikan karakter harus diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran di sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan model pembelajaran pembentukan karakter yang membantu siswa menghadapi dunia luar sekolah, dunia kerja, lingkungan masyarakat, dan lingkungan pertemanan. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan mampu mengembangkan karakter yang sesuai dengan Pancasila dan mampu menghadapi tantangan globalisasi dengan lebih baik.
Di era globalisasi saat ini, pembangunan karakter semakin penting untuk pengembangan diri. Hal ini karena karakter yang baik dapat membantu seseorang mengatasi tantangan dan kesulitan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk memperhatikan pendidikan karakter dalam proses pengembangan diri. Melalui pembangunan karakter, kami berharap dapat menciptakan masyarakat yang baik dengan karakter dan integritas yang positif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI