Gejolak dengan adanya Inpres Nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2025, dalam alinea ketiga nomor tiga bahwasanya rencana efisiensi yang dimaksud tidak termasuk belanja bantuan sosial.
Hal ini memberikan angin segar untuk rekan-rekan Pejuang Beasiswa Pendidikan BPI 2024, yang mana secara nomenklatur bahwa Pembiayaan BPI berada dibawah KemendiktiSaintek tidak akan terblokir, hal ini senada dengan hasil RDP KemendiktiSaintek dengan DPR RI, karena seyogyanya dalam pemaparan pada saat RDP bahwasanya Beasiswa BPI merupakan salah satu dari Bantuan Sosial.
Dengan memperhatikan kebijakan Bapak Presiden sejalan dengan misi yang tertuang dalam Asta Cita point ke empat yang menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap teknologi.
Aliansi Pejuang Beasiswa BPI 2024 yang sudah bergerak sejak Bulan Oktober 2024 sangat tercengang karena pengumuman kuota penerima beasiswa BPI 2024 sangat jauh dari Kontrak Kerja, yang semestinya 2.700 orang penerima namun pada kenyataanya hanya sekitar 280 orang. Hal ini yang mendorong Aliansi Pejuang Beasiswa BPI 2024 memperjuangkan Haknya. Alhamdulillah pada proses perjuangannya setelah membuka komunikasi dengan DPR, DPD dan KemendiktiSaintek adanya Quota Tambahan Penerima Beasiswa kurang lebih 750 orang, namun hal ini masih jauh dari Kuota yang dijanjikan pada Perjanjian Kontrak Kerja sebanyak 2.700 penerima.
Adanya selisih antara Total penerima beasiswa BPI 2024 dengan Perjanjian Kontrak Kerja dengan dasar ini Aliansi Pejuang Beasiswa bertanya kemanakah sisa anggaran yang semestinya harus terealisasikan, karena dengan adanya kontrak perjanjian kerja banyak pendaftar beasiswa yang sudah kuliah dan yang defer harus melanjutkan keberlangsungan pendidikan yang sudah dipersiapkan selama 1 tahun.
Ada mahasiswa yang malah terlilit pinjol serta kasus lainnya yang sudah menanggalkan statusnya sebagai guru atau dosen dengan resiko tidak mendapatkan gaji bulanan yang akhirnya menurunkan tingkat kesejahteraanya yang semula berpendapatan bulanan menjadi tidak berpenghasilan sama sekali.
Perjuangan Aliansi Pejuang Beasiswa BPI 2024 dari sabang sampai meraku malah ada yang di luar negeri terus berlanjut sampai sekarang untuk mendapatkan haknya. asepolin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI