Lihat ke Halaman Asli

asep gunawan

Pengabdi di Kabupaten Kepulauan Sula

Apakah Ada Selingkuh yang Tidak Disesali?

Diperbarui: 31 Juli 2025   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Apakah Ada Selingkuh yang Tidak Disesali? (Sumber: istockphoto-859766444)

Sebuah pengakuan diam-diam, dan ruang tafsir untuk rasa yang datang di waktu yang salah.

Setelah saya unggah esai "Kenapa Cinta yang Salah Lebih Bucin," seseorang mengirim pesan. Panjang. Pelan. Penuh jeda. Tapi terasa jujur.

Berikut cuplikan isi pesannya, saya tampilkan dengan izinnya:

Screenshot Pembaca (Sumber: dokpri/WA)

"Satu pesan yang membuat saya berhenti menulis, dan mulai mendengarkan."

Ia tidak membela diri. Tidak juga menyalahkan siapa pun. Tapi di balik kalimat-kalimat curhat itu, saya menemukan satu suara yang jarang terdengar: perempuan yang pernah selingkuh, dan tidak sepenuhnya menyesalinya.

Tulisan ini bukan untuk menghakimi. Juga bukan untuk membenarkan. Tapi untuk memahami, bahwa ada banyak rasa di balik pilihan yang tampak salah.

"Aku Pernah Selingkuh. Dan Anehya, Aku Nggak Nyesel."

Begitu salah satu kalimat yang ia kirimkan. Dan jujur saja, saya terdiam cukup lama saat membacanya.

Ia tidak sedang beralasan. Tidak membanggakan perselingkuhannya. Tapi ia ingin jujur.

"Waktu itu aku merasa kayak benda, Kak. Ada, tapi nggak dilihat. Di rumah semuanya terasa hampa. Semua datar. Tapi waktu dia datang, aku ngerasa dilihat lagi, dianggap lagi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline