[caption caption="informasiotomotifmotor.blogspot.com"][/caption]
Posisi ergonomik saat mengemudi motor adalah TEGAK. Bila Anda punya kebiasaan membungkuk saat mengemudi motor, tunggulah lima tahun akan datang, tulang belakang Anda akan bermasalah. Demikian kata instrukturku di suatu pelatihan Safety Riding, dan penulis praktikkan itu, nyatanya memang lebih baik. Era sekarang era motor metik, dua rem (depan-belakang) berada di panel kemudi. Jangan letakkan jari-jari Anda di kedua panel itu. Karena sangat berbahaya bila Anda kaget. Bisa-bisa Anda mengerem mendadak.
Bila selama ini, Anda terbiasa menempatkan jari-jari di stang kemudi (seperti saya sebelumnya, red), maka mulailah saat ini, belajar untuk melepaskan jemari itu dari stang kemudi. Butuh adaptasi memang dan perlu latihan secara bertahap. Karena ini soal kebiasaan yang sudah begitu lama kita lakukan. Yakini bahwa Anda bisa lakukan kebiasaan baru yang aman dan nyaman. Ingatkah kita bahwa kecelakaan di jalan raya, terjadi lebih banyak disebabkan oleh pengereman yang salah! Pengereman yang benar adalah cara 'kredit rem'. Dilakukan sedikit demi sedikit, manfaatnya tidak membuat cakram rem bekerja keras, dan pengemudi juga dalam posisi stabil. Pastikan juga, bila mengerem, wajib nol gas! Jangan dua-duanya aktif, itu memberatkan mesin dan juga tak nyaman terasa.
Mengemudi memang soal keputusan, tapi idealnya keputusan yang tepat! Jangan main-main dengan mesin sebelum mesin yang mempermainkan nyawa Anda. Konsentrasilah dengan pandangan jauh ke depan, gunanya untuk menganalisa apa yang akan kita lakukan. Menoleh kiri-kanan yang tak jelas, itu sangatlah berbahaya buat Anda dan juga orang lain.
Pastikan juga lengan Anda tidak lurus saat mengemudi, sangat berbahaya itu! Otot tegang, juga berpeluang fraktur bila terjadi kecelakaan yang tak diharap-harap. Bayangkan tulang manusia harus berjibaku dengan 'tulang besi'. Maka, ubahlah kebiasaan itu agar lengan Anda menjadi suspensi, istilah populernya lengan harus berbentuk huruf V. Dengan cara ini, anatomi tubuh Anda akan lebih relaksatif. Coba saja kalau kurang percaya. He he he!
Pengereman terbaik, linear dengan speed. Bila kecepatan motor Anda 20 Km/Hour, maka pengereman dilakukan 20 meter menjelang obyek, begitulah seterusnya. Kitalah yang atur motor kita, bukan motor yang ngatur kita. Dan, saat motor berhenti, kaki kirilah yang diturunkan, karena kalau kaki kanan yang diturunkan, berpotensi diserempet oleh pengendara yang berlawanan arah dengan kita. Itu juga yang kudapatkan saat training, november 2015, silam. Lalu, atur jarak ideal, 5 meter jarak yang direkomendasikan dari 'bokong' kendaraan lain/di depan. Itu jarak aman. Usah ikuti kawan-kawan sepengendara lainnya yang kerap band depannya nyaris mencium bokong kendaraan orang sebelumnya. Itu sangat riskan! Juga dapat meningkatkan temperatur mesin. Panas jadinya, kita pun ikut-ikutan panas oleh rapatnya oksigen dan meraja-lelanya karbondioksida/gas buangan/pembakaran tak sempurna.
Silakan kencang bila memang seharusnya kencang oleh keperluan yang tak bisa ditawar-tawar, tapi jangan pernah 'curi jalan', jika Anda lakukan itu, maka tulang-belulang Anda menjadi bayarannya bahka tetesan darah Anda siap melumasi aspal. Naudzubillahi min dzalik.
Selanjutnya, banyak orang, mengemudi dengan posisi lutut melebar kiri-kanan, inipun amatlah berbahayanya. Bisa disambar oleh pengemudi di belakang atau dari depan kita. Masukkanlah lutut itu, sejajar dengan bodi motor, jepit itu jok secara ringan. Menempel ringan maksudku! Ada hal baru yang kudapatkan di pelatihan itu yakni kaki kiri dan kaki kanan tak boleh sejajar karena melemahkan 'kuda-kuda'. Terserahlah Anda, mau pilih yang mana, kaki kanan di depan atau kaki kiri, yang penting tak simetris.
Oke, cuma itu yang penulis sampaikan, karena kuyakin kawan-kawan sudah mengerti soal lainnya tentang persiapan mengemudi dan saat mengemudi dan juga di mana harus berhenti. Termasuklah akurasi spion, keaktifan fungsi-fungsi sein, head lamp, lampu stop dan lampu senja, demikian pula lampu hujan dan lampu hati-hati. Juga soal keamanan ban motor, depan-belakang punya ukuran volume angin yang berbeda, bukan?
Lalu, jangan suka mengedit kendaraan. Karena sekarang lagi ramai soal editan. Nanti Anda bisa diancam penjara karena melakukan editan pada kendaraan Anda! Wkwkwkwkwk
Makassar, 4 Januari 2015
Salam Kompasiana
@m_armand