Lihat ke Halaman Asli

Aqil Aziz

Suka makan buah

Tak Jadi Berangkat

Diperbarui: 22 Mei 2018   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rehartanto.wordpress.com

Asikh mengalami problem berat saat ini. Minggu depan ujian akhir semester. Hal yang paling dikhawatirkan adalah bagaimana lulus ujian. Semua pelajaran hampir tidak disukainya, sehingga tak ada satupun mapel yang terserap dengan baik. Ketika ulangan nilainya selalu jeblok.

Ia sebenarnya sudah menjadi pembahasan dalam rapat guru. Semua guru setuju Asikh, harus diprivat. Sudah ada dua guru yang siap membimbing dan mengajar Asikh kapanpun dan di manapun. Tapi masalah menjadi lain, ketika Asikh tidak mau diprivat, ia beralasan bertentangan dengan prinsipnya. "Itu namanya pengkhususan, saya tidak mau di anak emaskan," bantahnya ketika guru BP menawarinya. Guru BP sudah menjelaskan berkali-kali, bahwa itu untuk kebaikan Asikh. Tapi ia tetap tak bergeming.

Masalah menjadi buntu. Problem Asikh tak dapat diselesaikan. Ia menjadi pembahasan rapat guru selanjutnya. Akhirnya Asikh dibiarkan begitu saja, tanpa ada solusi, mengalir seperti air.

"Kamu punya ide nggak bagaimana cara mencontek?" tanya Asikh kepada Bram.

"Jangan aneh-aneh kamu. Itu terlarang. Bisa-bisa kamu keluar sebelum kelulusan. Mau? Mestinya kamu belajar yang rajin biar lulus. Jangan malah cari jalan pintas" 

"Sok suci kamu," kata Asikh sinis. Ia lalu meninggalkan Bram.

Asikh berencana mencari jurus jitu untuk mencontek. Mulai dari menulis di kertas dan dimasukkan di dalam pulpen, menaruh catatan di laci meja. Tapi setelah ia pikir, itu terlalu berbahaya. Khawatir ketahuan pengawas ujian. Setelah konsultasi ke sana kemari ia menemukan solusi. Atas saran temannya ia berangkat ke dukun.

"Mau paket apa? Jodoh, pelaris, ilmu kebal, naik jabatan, atau paket pendidikan, saya menyediakan jurus-jurus jitu menjawab soal. Di sini semuanya ada, kamu sudah tepat nak, ini tempat semua solusi," tawar Dukun kepada Asikh.

"Harganya?"

"Harga tak jadi soal. Tinggal kamu pilih dulu. Nanti bisa dicicil kok. Kamu saya beri diskon khusus."

Setelah berpikir lama. Asikh memutuskan untuk mengambil paket pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline