Lihat ke Halaman Asli

aprilia ningrum

mahasiswa UIN Kyai Ageng Muhammad Besari

Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Akademik Peserta Didik

Diperbarui: 19 September 2025   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak 

selama ini banyak yang beranggapan bahwa keberhasilan belajar ditentukan terutama oleh tingginya tingkat kecerdasan intelektual (IQ). Namun, penelitian terbaru dalam bidang psikologi menunjukan bahwa IQ bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi prestasi belajar seseorang. salah satunya adalah kecerdasan emosional. kecerdasan emosional mencakup kemampuan mengenali serta mengendalikan emosi diri, memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain, dan membangun hubungan sosial yang sehat. sementara itu, prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dapat diukur melalui penilaian akademik, biasanya ditunjukkan dalam bentuk angka pada rapor. dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional menjadi salah satu aspek penting yang perlu dimiliki siswa untuk mencapai keberhasilan belajar yang optimal, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi kehidupan nyata. oleh karena itu, disarankan agar pihak sekolah, khusus guru, mengintegrasikan aspek-aspek kecerdasan emosional dalam pembelajaran serta melibatkan emosi siswa dalam proses belajar mengajar.

PENDAHULUAN  

pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, dan terencana dengan tujuan untuk mengubah atau mengembangkan perilaku sesuai yang diharapkan. sekolah sebagai lembaga formal berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Di sekolah, siswa mempelajari berbagai hal yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar. prestasi belajar sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan guru selama proses pembelajaran. melalui prestasi belajar, seorang siswa dapat menilai sejauh mana perkembangan dan kemajuan yang telah diraihnya. 

dalam praktek pembelajaran disekolah, sering dijumpai adanya siswa yang prestasi belajarnya tidak sebanding dengan tingkat kecerdasan intelektualnya. Ada siswa dengan IQ  tinggi tetapi hasil belajarnya rendah, sementara ada pula siswa dengan IQ rendah yang justru mampu meraih prestasi yang cukup baik. hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan belajar, karena masih terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh. Menurut Goleman,IQ hanya memberikan konstribusi sekitar 20% terhadap kesuksesan, sedangkan 80% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, salah satunya adalah kecerdasan emosional (EQ). kecerdasan omosional mencakup kemampuan memotivasi diri, menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengatur suasana perasaan, berempati, serta menjalin kerja sama dengan orang lain. 

PEMBAHASAN 

prestasi  belajar erat kaitannya dengan proses belajar, sebab belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan, sementara prestasi belajar adalah wujud dari perubahan tersebut. faktor-faktor yang memengaruhi belajar dapat dikelompokan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. faktor internal mencakup aspek fisiologis dan psikologis siswa dari sisi fisiologis, kesehatan tubuh dan fungsi pancaindra, khususnya penglihatan dan pendengaran, sangat berpengaruh terhadap kelancaran belajar siswa dengan kondisi fisik lemah atau cacat indera tertentu akan lebih sulit menyerap pelajaran, sehingga memengaruhi prestasi belajarnya. dari sisi psikologis, terdapat beberapa aspek penting: 

  • Inteligensi, yakni kemampuan menetapkan tujuan, menyesuaikan diri, serta menilai keadaan serta kritis. tingkat inteligensi umumnya berkorelasi dengan prestasi belajar, meski ada pengecualian.
  • Sikap, yaitu kesiapan bertindak yang memengaruhi cara siswa menghadapi pelajaran. sikap positif mendukung keberhasilan belajar, sedangkan sikap pasif atau rendah diri dapat menjadi hambatan.
  • Motivasi, sebagai pendorong utama kegiatan belajar. motivasi yang kuat menumbuhkan semangat, energi, dan ketekunan sehingga siswa mampu mencapai tujuan belajar dengan lebih baik. 

Dengan demikian, faktor internal seperti kesehatan, inteligensi, sikap, dan motivasi berperan besar dalam menentukan prestasi belajar siswa.

Keterkaitan antara kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada siswa

Individu dengan EQ tinggi umumnya lebih mampu menenangkan diri, menjaga kesehatan, fokus, memahami orang lain, serta menjalin hubungan sosial dengan baik. keterampilan emosional tidak muncul secara instan, melainkan terbentuk melalui proses belajar dan pengaruh lingkungan. anak yang sejak dini dilatih kecerdasan emosional akan lebih siap menghadapi masalah, lebih berhasil di sekolah, serta terhindar dari risiko negatif seperti penyalahgunaan nerkoba, kenakalan, kekerasan, maupun seks bebas. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline